Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Meninggalnya Putri Tercinta

Ya Allah Engkau telah menitipkan putri surga kepadaku, kini Engkau sudah mengambil kembali Putri surga-Mu, walaupun Engkau titipkan selama 8 tahun 3 bulan, sungguh Hamba ini tidak sanggup untuk melepaskannya, tapi Hamba ikhlas dan ridho, karena dia milik-Mu, selamat jalan putri Surga ku, kini kamu sudah kembali kepada pemilikmu yang sebenarnya. Hari terus berlalu. Tetap saja aku masih merindu. Rindu bercakap dengannya, rindu memeluknya, rindu bermain dengannya, juga rindu dengan ke’nakal’annya. Rindu yang coba kukabarkan kepada Sang Pencipta kehidupan dan Kematiannya agar sejenak aku bisa lupa untuk mengikhlaskan dan Ridho kepada-Nya. Namun, saat rindu itu mendera, betapa terasa perih di hati. Betapa sulit membendung tumpahnya air mata. Rindu yang kadang membuatku terdiam lama, menggenang air mata, atau menangis dalam sunyi, meski tak terlalu lama. Rindu yang membuatku sulit untuk memejamkan mata di malam hari, saat biasanya ia bermanja dan bercanda gembira sebelum tidur. Rindu yang ka

DIALOG BOM BUNUH DIRI

DIALOG BOM BUNUH DIRI Aku(Syekh Mutawalli Sya'rowi) berdialog dengan seorang pemuda dari kelompok garis keras dan Aku bertanya kepadanya:  “Apakah meledakkan tempat-tempat hiburan malam di salah satu negara yang mayoritas penduduknya umat Islam hukumnya halal ataukah haram?”, Pemuda itu pun menjawab : “Tentu saja hukumnya halal dan diperbolehkan untuk membunuh mereka”. Aku bertanya : “Jika Engkau membunuh mereka yang sedang bermaksiat kepada Allah, kemana tempat mereka akan kembali?” Pemuda itu menjawab: “Pastinya ke Neraka”. Aku bertanya : “Kemanakah Syetan ingin membawa mereka (yang kamu bunuh dengan ledakanmu)? Pemuda itu menjawab: ‘Pastinya Syetan berkeinginan membawa mereka masuk ke dalam Neraka?” Lantas aku pun berkata: “Kalau begitu, Engkau sedang bekerjasama dengan Syetan dengan satu tujuan yang sama untuk memasukkan dan menjerumuskan manusia ke dalam api Neraka!”. Aku sebutkan satu hadits Rasulullah , yang mana ketika itu lewat dihadapan Nabi Shollallohu ‘Alaihi jenazah se

WANITA (ISTRI) SHALIHAH

WANITA (ISTRI) SHALIHAH Imam Ibnu Majah meriwayatkan hadits marfu' dari Abu Umamah RA : مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللَّهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ ، إنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ ، وَإِنْ نَظَرَ إلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ ، وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ [رواه ابن ماجه] “Tidak ada keuntungan orang mukmin setelah taqwa kepada Allah yang lebih baik baginya dibanding isteri shalihah. Jika disuruh ia patuh, jika dilihat, menggembirakan, jika diberi bagian ia menerimanya dengan baik, dan jika ditinggal pergi ia tetap memurnikan cintanya untuk sang suami dalam menjaga dirinya dan harta suaminya”. (HR. Ibnu Majah) Ath-Thabrani dalam "al-Kabir" dan Al-Awsath" meriwayatkan sabda Rasulullah SAW dari Ibnu Abbas RA: أَرْبَعٌ مَنْ أُعْطِيَهُنَّ فَقَدْ أُعْطِيَ خَيْرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ قَلْبًا شَاكِرًا , وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَبَدَنًا عَلَى الْبَلَاءِ صَابِرًا , وَزَوْجَةً لَا تَبْغِيهِ حُوبًا فِي

AHLI SYUKUR

AHLI SYUKUR Suatu hari, Nabi daud AS pernah meminta kepada Allah swt, “Ya Allah, tunjukkan kawanku di surga.” Allah menjawab, “Engkau ingin tau seorang yang akan bersamamu di surga? Besok pergilah ke pasar dan kau akan menemukan seorang penjual kayu yang berdagang disana.” Keesokan harinya, Nabi Daud membawa putranya Sulaiman yang masih kecil untuk pergi ke pasar. Dari kejauhan beliau memperhatikan sekeliling pasar. Pandangannya berhenti pada seorang pemikul kayu, inilah orang yang ia cari. Nabi Daud terus memperhatikan orang ini. Sesaat kemudian ada seorang pembeli yang datang. Terjadi dialog sebentar lalu pembeli ini membayarkan sejumlah uang dan membawa kayunya. Tak lama kemudian, beliau mendatangi orang ini dan mengucapkan salam. Orang itu pun menyambut salam dari beliau. “Aku ingin menjadi tamu di rumahmu hari ini, sudikah engkau menerimaku sebagai tamumu?” “Sungguh senang dan bangga aku didatangi oleh tamu semulia engkau wahai Nabi.” Jawabnya. Akhirnya, mereka bertiga berjalan me

DIABETES BISA DI OBATI DENGAN TAHAJJUD

DIABETES BISA DI OBATI DENGAN TAHAJJUD “Shalat tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan, dan menghindarkan dari penyakit,” (HR Tirmidzi).  Hasil penelitian membuktikan bahwa shalat tahajud yang dilakukan secara rutin, ikhlas dan khusyuk dapat menurunkan kadar kortisol (hormon stres) dalam darah. Kortisol dihasilkan dari korteks ginjal akibat rangsangan hormon ACTH (Adrenocorticotroichormon) yang diproduksi kelenjar hipofisis di dalam otak. Hormon ACTH ini mempunyai siklus produksi yang tinggi menjelang pagi hari, antara jam 12 malam - 6 pagi. Waktu ini bersamaan dengan waktu shalat tahajud, antara jam 2 dini hari sampai waktu subuh. Ini sesuai dengan hadits di atas yang menyebutkan bahwa shalat tahajjud mendatangkan ketenangan, dan hal ini otomatis menekan produksi kortisol.  Dampaknya tak main-main, jika dilakukan dengan rutin, ketenangan yang didapat dari shalat tahajjud bisa menurunkan konsentrasi gula dalam darah. Karena itu, shalat tahajud amat baik dilakukan oleh par

PETUNJUK RASULULLAH SAW AGAR RIZQI LANCAR

PETUNJUK RASULULLAH SAW AGAR RIZQI LANCAR Berikut ini merupakan amalan yang dianjurkan Rasul SAW kepada sejumlah sahabatnya dengan faidah melonggarkan saluran-saluran rezeki. Demikian disebutkan Abu Bakar bin Sayid M Syatho Dimyathi dalam karyanya Hasyiyah I‘anatut Thalibin ala Fathil Mu‘in. وردت عن النبي صلى الله عليه وسلم في أحاديث صحيحة كثيرة، أمر بها بعض أصحابه لتوسعة الرزق، وقال بعض العارفين: وهي مجربة لبسط الرزق الظاهر والباطن، وهي هذه: لا إله إلا الله الملك الحق المبين، كل يوم مئة مرة. سبحان الله وبحمده، سبحان الله العظيم، أستغفر الله، كل يوم مئة مرة. واستحسن كثير من الأشياخ أن تكون بين سنة الصبح والفريضة، فإن فاتت في ذلك فبعد صلاة الصبح وقبل طلوع الشمس، وإن فاتت في ذلك فعند الزوال. فلا ينبغي للعبد أن يخلي يومه عنها.  Tersebut dalam banyak hadits sahih sebuah riwayat di mana Nabi Muhammad SAW memerintahkan sejumlah sahabatnya untuk mengamalkan bacaan ini demi memperlapang rezeki.  Sebagian ‘arifin mengatakan, amalan ini teruji dalam melapangkan rezeki lahir maupun batin. Bacaan

MANUSIA YANG TERHINDAR DARI ADZAB KUBUR

MANUSIA YANG TERHINDAR DARI ADZAB KUBUR Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin dalam karyanya Busyrol Karim. والسؤال لكل مكلف إلا من استثني كالأنبياء والشهداء والصديق والمرابط والمبطون وملازم قراءة تبارك أو حم السجدة كل ليلة والميت بالطاعون أو يوم الجمعة وكذا كل شهيد كما قاله القرطبي. ومن لايسأل في قبره لايعذب فيه. وكل مؤمن يوفق للجواب ولو عاصيا ولو بعد تلجلج. Artinya, pertanyaan malaikat di kubur, berlaku bagi setiap mukallaf kecuali orang yang dibebaskan.  Mereka yang bebas seperti para nabi, syuhada, siddiq, penjaga di perbatasan daerah musuh, wafat karena sakit perut, orang yang melazimkan bacaan surat “Tabarok” atau “Haa Miiim As-Sajdah” setiap malam, mereka yang mati diserang penyakit sampar, atau mereka yang wafat hari Jum’at. Demikian berlaku bagi orang mati syahid. Demikian disebutkan Al-Qurthubi. Sementara orang yang tidak ditanya Munkar-Nakir, tidak akan disiksa di kuburnya. Setiap orang yang beriman meskipun bermaksiat, akan diberi taufiq saat menjawab pertanyaan malaikat. Tetap

INDAHNYA MENANAMKAN KEBAHAGIAAN PADA ORANG LAIN

INDAHNYA MENANAMKAN KEBAHAGIAAN PADA ORANGLAIN عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا  قَالَ : إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ اَحَبَّ الْاَعْمَالِ اِلَى اللهِ بَعْدَ الْفَرَائِضِ إِدْخَالُ السُّرُوْرِ عَلَى الْمُسْلِمِ. Hadis riwayat Ibnu Abbas RA, bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda “sesungguhnya amal yang paling disukai Allah SWT setelah melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan muslim yang lain. Adapun cara membuat gembira bisa dengan tindakan yang bermacam-macam. Yang terpenting adalah selama tidak melanggar aturan syara’. Bisa dengan perkataan yang menyenangkan, bisa dengan sikap rendah hati, tidak merasa yang paling mulia sendiri, menghormati hak-hak orang lain dan sebagainya. رُوِيَ، مَنْ اَدْخَلَ عَلَى مُؤْمِنٍ سُرُوْرًا، خَلَقَ اللهُ مِنْ ذَلِكَ السُرُوْرِ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَلَكٍ، يَسْتَغْفِرُوْنَ لَهُ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. Dalam kitab Al ‘Athiyyatul Haniyyah dijelaskan “Barang siapa yang membahagiakan orang mukmin

MANUSIA YANG LEBIH HEBAT DAN LEBIH KUAT DIBANDINGKAN GUNUNG

MANUSIA YANG LEBIH HEBAT DAN LEBIH KUAT DIBANDINGKAN GUNUNG Dalam sebuah hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Disebutkan bahwa ketika Allah swt. menciptakan Bumi, pada awalnya Bumi terus bergoyang tidak stabil. Maka, Allah pun menciptakan gunung-gunung di atas bumi, sehingga bumi menjadi tenang. Para malaikat pun terkagum-kagum dengan penciptaan gunung, mereka berkata, ”Wahai Tuhan kami, apakah ada dari makhluk-Mu yang lebih kuat dari gunung?” Pertanyaan serupa ‘Adakah yang lebih kuat’, terus diulangi oleh para malaikat, dan dijawab Allah swt. dengan jawaban yang berbeda. Gunung rata oleh besi. Besi leleh dengan api. Api padam dengan air. Air dapat digerakkan kemanapun oleh angin. Hingga pertanyaan terakhir: ”Wahai Tuhan kami, apakah ada makhluk-Mu yang lebih kuat dari pada angin?” Allah menjawab, ”Ada, yaitu seorang anak Adam yang bersedekah dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya tidak mengetahuinya.” Inilah dahsyatnya kekuatan ikhlas. Manusia yang ikhlas, meskipu

MANUSIA YANG DIRINDUKAN RASULULLAH

MANUSIA YANG DIRINDUKAN RASULULLAH Pada suatu ketika, Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat, “Siapakah yang paling luar biasa imannya? Para sahabat menjawab, “Malaikat, ya Rasulallah.” Balas Rasulullah, “Sudah tentulah malaikat luar biasa imannya, karena mereka senantiasa di sisi Allah.” Seketika terdiam para sahabat, dan menjawab lagi, “Para nabi, ya Rasulallah.” Rasulullah saw berkata, “Para nabi sudah tentu hebat imannya, karena mereka menerima wahyu dari Allah.” Para sahabat mencoba lagi, “Kalau begitu, kamilah yang paling beriman.” Jawab Rasulullah, “Aku berada di tengah-tengah kalian, sudah tentulah kalian orang yang paling beriman.” Lalu, salah seorang dari sahabat berkata, “Kalau begitu, Allah dan Rasul-Nya sajalah yang mengetahui.” Maka dengan perlahan, Rasulullah berkata, “Mereka adalah umat yang hidup sesudahku. Mereka membaca Al-Quran dan beriman dengan isinya. Orang yang beriman denganku dan pernah bertemu denganku, adalah orang yang bahagia. Namun orang yang tujuh k

MANUSIA YANG LEBIH HEBAT DAN LEBIH KUAT DIBANDINGKAN GUNUNG

MANUSIA YANG LEBIH HEBAT DAN LEBIH KUAT DIBANDINGKAN GUNUNG Dalam sebuah hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Disebutkan bahwa ketika Allah swt. menciptakan Bumi, pada awalnya Bumi terus bergoyang tidak stabil. Maka, Allah pun menciptakan gunung-gunung di atas bumi, sehingga bumi menjadi tenang. Para malaikat pun terkagum-kagum dengan penciptaan gunung, mereka berkata, ”Wahai Tuhan kami, apakah ada dari makhluk-Mu yang lebih kuat dari gunung?” Pertanyaan serupa ‘Adakah yang lebih kuat’, terus diulangi oleh para malaikat, dan dijawab Allah swt. dengan jawaban yang berbeda. Gunung rata oleh besi. Besi leleh dengan api. Api padam dengan air. Air dapat digerakkan kemanapun oleh angin. Hingga pertanyaan terakhir: ”Wahai Tuhan kami, apakah ada makhluk-Mu yang lebih kuat dari pada angin?” Allah menjawab, ”Ada, yaitu seorang anak Adam yang bersedekah dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya tidak mengetahuinya.” Inilah dahsyatnya kekuatan ikhlas. Manusia yang ikhlas, meskipu

Kematian pasti nyata

Terima kasih Ya Allah Engkau telah menitipkan putri surga kepadaku, kini Engkau sudah mengambil kembali Putri surga-Mu, walaupun Engkau titipkan selama 8 tahun 3 bulan, sungguh Hamba ini tidak sanggup untuk melepaskannya, tapi Hamba ikhlas dan ridho, karena dia milik-Mu, selamat jalan putri Surga ku, kini kamu sudah kembali kepada pemilikmu yang sebenarnya. Hari terus berlalu. Tetap saja aku masih merindu. Rindu bercakap dengannya, rindu memeluknya, rindu bermain dengannya, juga rindu dengan ke’nakal’annya. Rindu yang coba kukabarkan kepada Sang Pencipta kehidupan dan Kematiannya agar sejenak aku bisa lupa untuk mengikhlaskan dan Ridho kepada-Nya. Namun, saat rindu itu mendera, betapa terasa perih di hati. Betapa sulit membendung tumpahnya air mata. Rindu yang kadang membuatku terdiam lama, menggenang air mata, atau menangis dalam sunyi, meski tak terlalu lama. Rindu yang membuatku sulit untuk memejamkan mata di malam hari, saat biasanya ia bermanja dan bercanda gembira sebelum tidur.