1.4.a.10.1 Aksi Nyata - Budaya Positif

 Aksi Nyata - Budaya Positif

Latar Belakang

  • Berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat, yang ada pada anak, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak).
  • Dilandasi oleh budaya positif yang sesuai dengan pengertiannya yaitu kebiasaan baik yang harus dilakukan secara terus-menerus agar menjadi karakter.
  • Penerapan budaya positif dapat diwujudkan dengan membuat kesepakatan kelas, untuk menumbuhkan disiplin positif melalui pembiasaan karakter, murid dapat bertanggung jawab atas pilihan mereka, tindakan guru yang tepat yaitu dengan bertanya dan membuat kesepakatan agar mendorong motivasi intrinsik.
  • Oleh karena itu, sebagai calon guru penggerak dilakukan aksi nyata melalui judul "Membangun Karakter Mandiri dan Disiplin Siswa Melalui Pembiasaan Baik di Rumah untuk menumbuhkan Budaya positif"
Tujuan
(1) Menumbuhkan karakter siswa melalui budaya positif sekolah, di kelas maupun di rumah (2) Menumbuhkan sikap tanggung jawab pada diri siswa atas pemilihan idenya melalui kesepakatan kelas (3) inisiatif yang tinggi pada diri murid (4) Menumbuhkan rasa saling menghargai diri sendiri dan orang lain.
Dukungan yang dibutuhkan

  • Keluarga: sebagai pusat pendidikan yang pertama dan utama dalam membentuk kemandirian siswa.
  • Sekolah: sebagai tempat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki siswa dengan program yang terstruktur dan sistematis.
  • Masyarakat: sebagai tempat eksplorasi dan eksistensi kemandirian dengan potensi kemandirian yang dimilikinya, mengkondisikan lingkungan yang kondusif untuk kemandirian siswa.
Pembelajaran yang didapatkan

Faktor pendukung (keberhasilan)
  • Dukungan dari kepala sekolah, rekan guru sejawat dan orang tua murid
  • Kreativitas ide dari murid dapat tesalurkan.
Faktor penghambat
  • Perbedaan karakteristik murid yang beragam.
  • Adaptasi dari budaya lama ke budaya baru membutuhkan proses yang membutuhkan waktu serta hasil yang bertahap.
Rencana perbaikan dimasa mendatang
  • Konsistensi dalam melaksanakan penerapan budaya positif di kelas sekolah dan rumah
  • Lebih mengenal karakteristik murid secara psikologi
  • Lebih spesifik dalam melakukan assesment sikap pada murid

Komentar

  1. saya sangat sependapat dengan pak Saidin, artikel bapak memberikan tambahan pengalaman bagi saya sebagai sesama CGP dalam menerapkan disiplin positif agar tumbuhnya budaya positif di sekolah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas XI Bab 2 Hidup Nyaman dengan Perilaku Jujur

Tari Lenggang Patah Sembilan: Tari Klasik Kesultanan Serdang di Sumatra Utara

Metode dan Teknik Pembelajaran diposkan oleh Sapri