kumpulan hadis Qutsi



http://i50.tinypic.com/abmaur.jpg
http://i50.tinypic.com/2r3f79f.jpg

Artinya :
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : Tiga orang yang dicintai oleh Allah Maha Muliia dan Maha Besar, yaitu : Seseorang yang mendatangi suatu kaum, ia minta kepada mereka dengan nama Allah, dan ia tidak minta karena kekerabatan antara dia dan mereka, namun mereka mencegahnya, lalu ada seseorang yang mengiringinya; dia memberinya secara rahasia, yang hanya diketahui oleh Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Besar dan orang yang diberinya. Dan suatu kaum yang berjalan di malam hari sehingga ketika ia lebih senang tidur dari pada apa yang sedang mereka jalankan, mereka singgah dan meletakkan kepala mereka, lalu di antara mereka ada seorang yang bangun untuk merendahkan diri kepada-Ku dan membaca ayat-ayatKu. Dan seseorang yang berada di daslam pasukan, mereka bertemu musuh lalu mereka berbalik ke belakang namun ia maju lagi sehingga ia terbunuh atau mendapat kemenangan". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i).


Artinya :
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Apabila hamba-Ku senang bertemu dengan Ku, maka Aku senang untuk bertemu dengan-Nya, apabila ia benci bertemu dengan-Ku, maka Aku benci bertemu dengannya." (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).


Artinya :
Dari Ubaidah bin Ash Shamit radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Barang siapa yang senang untuk bertemu dengan Allah, maka Allah senang untuk bertemu dengannya, dan barang siapa yang benci untuk bertemu dengan-Nya (Allah), maka Allah benci untuk bertemu dengannya". Aisyah atau sebagian isteri beliau berkata : "Sesungguhnya kami tidak senang kematian". Beliau bersabda : "Bukan begitu, tetapi seorang Mu'min apabila kedatangan maut (mati) diberi khabar gembira dengan keridhaan dan kemurahan Allah, sehingga tidak ada sesuatu yang lebih disukai dari pada apa yang dihadapinya, maka ia senang bertemu dengan Allah dan Allah senang bertemu dengannya. Dan sesungguhnya orang-orang katir, apabila kedatangan maut diberi kabar gembira dengan azab dan siksaan Allah, maka tidak ada sesuatu yang lebih dibenci dari pada apa yang dihadapinya. Ia tidak senang bertemu dengan Allah dan Allah tidak senang bertemu dengannya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda : "Barang siapa yang senang bertemu dengan Allah, maka Allah senang bertemu dengannya, dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah, maka Allah benci bertemu dengannya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barang siapa yang senang bertemu dengan Allah maka Allah senang bertemu dengannva, dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah, maka Allah benci bertemu dengannya . Sedang mati adalah sebelum bertemu dengan Allah". (Hadits ditakhrij oleh Muslim).



Artinya :
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barang siapa yang senang bertemu dengan Allah, maka Allah senang bertemu dengannya. Dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah maka Allah benci bertemu dengannya. Saya berkata : "Wahai Nabi Allah, apakah benci mati itu ? "Masing-masing dari kami membenci mati". Beliau bersabda : "Bukanlah demikian, tetapi orang Mu'min apabila diberi khabar gembira dengan rahmat dan keridhaan Allah serta surga-Nya, maka ia senang bertemu dengan Allah, dan A'lah senang bertemu dengannya, dan sesungguhnya orang kafir apabila diberi khabar gembira dengan siksa Allah dan kemurkaan-Nya, maka ia benci bertemu dengan Allah dan Allah benci bertemu dengannya". (Hadits ditakhrij oleh Muslim).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barang siapa yang senang bertemu dengan Allah, maka Allah senang bertemu dengannya, dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah, maka Allah benci bertemu dengannya". Syuraih berkata : Saya datang kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha saya berkata : "Wahai Ummul Mu'minin, saya mendengar Abu Hurairah menyebutkan sebuah hadits dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, jika demikian, kami telah binasa". Aisyah berkata : "Sesungguhnya orang yang binasa adalah orang yang binasa dengan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam Apakah itu ?". Ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barang siapa yang senang bertemu dengan Allah maka Allah senang bertemu dengannya. Dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah, maka Allah benci bertemu dengannya. Tidak seorang pun diantara kami melainkan ia benci kematian". Aisyah berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah menyabadakannya ; Bukan seperti pendapatmu tetapi apabila penglihatan telah membalik, dada telah kembang kempis, kulit telah menggigil, dan jari-jari telah menggenggam, ketika itulah .... "Barang siapa yang senang bertemu dengan Allah maka Allah senang bertemu dengannya. Dan barang siapa benci bertemu dengan Allah maka Allah benci bertemu dengannya". (Hadits ditakhrij oleh Muslim).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : "Apabila hamba-Ku senang bertemu dengan Ku, maka Aku senang bertemu dengan-Nya, dan jika ia benci bertemu dengan-Ku, maka Aku benci bertemu dengannya". (Hadits ditakhrij oleh Malik).









Artinya :
Dari Abu Said Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman pada hari Qiyamat : "Wahai Adam". Adam lalu menjawab : "Ya", wahai Tuhan kami", dan Adam dipanggil dengan suara : "Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk mengeluarkan utusan dari keturunanmu ke neraka". Ia menjawab: "Wahai Tuhanku, berapa utusan keneraka itu ?" Dia berfirman : "Dari setiap seribu Aku kira sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang, ketika itu orang yang hamil melahirkan kandungannya dan anak menjadi beruban, kamu melihat orang-orang itu mabuk, namun (sebenarnya) mereka tidak mabuk tetapi siksa Allah itu amat hebat, dimana hal itu menyempitkan manusia sehingga wajah-wajah mereka berubah. Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Dari Ya'juj dan Ma'juj sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan dari kamu seorang, kemudian kamu dikalangan manusia seperti rambut hitam dilambung lembu putih atau seperti rambut putih di lambung lembu hitam. Dan sungguh aku berharap kamu menjadi seperempat penghuni syorga". Maka kami bertakbir. Kemudian "sepertiga" penghuni syurga, maka kami bertakbir, kemudian "Separuh" penghuni syurga", maka kami bertakbir". Abu Usamah berkata dari Al A'masy, kamu lihat manusia itu mabuk, namun mereka tidaklah mabuk". Beliau bersabda : "Dari setiap seribu orang sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).


Artinya :
Dari Ubay bin Ka'ab radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berada di Bani Ghifar, datanglah Jibril ‘Alaihi sallam berkata : "Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar menyuruh engkau untuk membacakan Al Qur'an kepada umatmu atas satu huruf (Qira'at). Beliau bersabda : "Aku memohon kepada Allah akan maaf dan ampunan-Nya, karena sesungguhnya umatku tidak mampu atas yang demikian itu". Jibril datang yang kedua kalinya dan berkata : "Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar menyuruh engkau agar membacakan Al Qur'an kepada umatmu atas dua huruf (Qira'at)". Beliau bersabda : "Aku mohon kepada Allah akan ma'af dan ampunan-Nya, karena sungguh umatku tidak mampu atas yang demikian itu". Kemudian Jibril datang pada beliau untuk yang ketiga kalinya, lalu berkata : "Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memerintahkan engkau untuk membacakan Al Qur'an kepada umatmu atas tiga huruf (Qira'at). Beliau bersabda : "Sesungguhnya umatku tidak mampu atas yang demikian itu". Kemudian Jibril datang kepada beliau yang keempat kalinya, lalu ia berkata : "Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memerintahkan engkau untuk membacakan Al Qur'an kepada umatmu atas tujuh huruf (Qira'ah), huruf (Qira'ah) manapun (dari tujuh itu) yang mereka baca maka mereka telah betul". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i.)


Artinya :
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam apa yang diriwayatkan dari Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar : "Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan". Kemudian Beliau menjelaskan hal itu : "Barang siapa yang bermaksud kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisiNya sebagai kebaikan yang sempurna untuknya. Jika ia bermaksud baik lalu mengamalkannya maka Allah mencatat di sisiNya sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus lipat sampai banyak. Barang siapa yang bermaksud buruk namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisi-Nya suatu kebaikan yang sempurna. Jika ia bermaksud buruk lalu mengamalkannya maka Allah mencatatnya sebagai satu keburukan". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Allah berfirman : "Apabila hamba-Ku berkehendak untuk beramal buruk maka jangan kamu catat sehingga ia mengamalkannya. Jika ia mengamalkannya maka catatlah serupa itu. Jika ia meninggalkannya karena Aku maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika hamba-Ku mau berbuat kebaikan namun tidak mengamalkannya maka tulislah satu kebaikan baginya. Jika mengamalkannya maka catatlah sepuluh kalinya sampai tujuh ratus lipat. Dan dalam sebagian riwayat ada tambahan sampai kelipatan yang banyak" . (Hadits ditkhrij oleh Bukhari) .



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Apabila hambaKu bermaksud pada keburukan maka jangan kamu catat. Jika ia melakukannya maka catatlah satu keburukan. Apabila ia bermaksud pada kebaikan namun tidak melakukannya maka catatlah satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya maka catatlah sepuluh lipat". (Hadits ditakhrij oleh Muslim).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Apabila hamba Ku bermaksud pada kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Aku catat sebagai satu kebaikan baginya sampai tujuh ratus kali. Apabila ia bermaksud pada keburukan dan tidak mengamalkannya maka Aku tidak mencatatnya. Jika ia melakukannya maka Aku catat satu keburukan". (Hadits ditakhrij oleh Muslim).


Artinya :
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam apa yang diriwayatkan dari Tuhannya Yang Maha Mulia dan Maha Besar bersabda: "Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan dan keburukan". Kemudian beliau menjelaskan : "Barang siapa yang bermaksud pada kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisiNya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia bermaksud pada keburukan lalu mengamalkannya maka Allah mencatatnya satu keburukan".

Dalam riwayat yang lain ia menambahkan :

'AU MAHAAHALLAAHU WALAA YAHLIKU ‘ALALLAAHIILLAHA HAALIKUN"

(atau Allah menghapusnya dan tidak membinasakan Al­lah kecuali orang yang berbuat kebinasaan). (Hadits ditakhrij oleh Muslim).

Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman dan firmanNya itu benar : "Apabila hamba Ku bermaksud pada kebaikan maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia melakukannya maka catatlah sepuluh lipat baginya. Apabila ia berrhaksud pada keburukan maka jangan kamu mencatatnya, jika ia melakukannya maka catatlah serupa itu, jika ia meninggalkannya - barangkali Tuhan berfirman : "Tidak melakukannya" maka catatlah baginya satu kebaikan". Kemudian ia membaca :

'MAN JAA-A BILHASANATI FALAHU 'ASYRU AMTSAALIHAA"

(Barang siapa yang membawa satu kebaikan maka baginya sepuluh kalinya). (Hadits ditakhrij oleh At Turmidzi).



Artinya :
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : "Barangsiapa yang membawa kebaikan maka baginya sepuluh kalinya atau Aku tambah. Barangsiapa yang membawa keburukan maka balasan keburukan itu keburukan yang semisal dengannya atau Aku ampuni. Barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu sejengkal maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu hasta. Dan barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu satu hasta maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu depa. Barangsiapa yang datang kepadaKu berjalan, maka Aku mendatanginya dengan lari-lari kecil. Barangsiapa yang menemui Aku dengan kesalahan sepenuh bumi maka aku menemuinya dengan ampunan". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).


Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Puasa itu benteng, maka janganlah berkata keji dan jangan berbodoh diri. Jika seseorang menentang atau memakinya maka hendaklah ia berkata : "Sesungguhnya saya sedang berpuasa" - dua kali. Demi Dzat yang diriku di' tanganNya, bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. Ia meninggalkan makanan, minuman dan syahwatnya karena Aku. Puasa itu untukKu dan Aku membalasnya. Kebaikan itu lipat sepuluhnya. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam Allah berfirman : "Seluruh amal anak Adam baginya selain puasa, sesung­guhnya puasa itu bagiKu dan Aku membalasnya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Puasa itu bagKu, ia meninggalkan syahwatnya, makanan dan minumnya karena Aku. Puasa itu perisai. Orang yang berpuasa itu mempunyai dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika bertemu dengan Tuhannya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Setiap amal anak Adam baginya selain puasa, puasa itu bagiKu dan Aku membalasnya". Demi Dzat yang diriKu ditanganNya sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi". (Hadits ditakhrij oleh Muslim).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Setiap amal anak Adam itu baginya selain puasa, sesungguhnya puasa itu bagiKu, dan Aku membalasnya. Puasa itu perisai. Apabila salah seorang di antaramu berpuasa pada suatu hari maka janganlah berkata keji dan jangan teriak-teriak pada hari itu. Jika salah seorang memakimu atau melawanmu maka katakanlah : "Sesungguhnya saya sedang berpuasa. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum disisi Allah pada hari Qiyamat dari pada bau kasturi. Orang yang berpuasa itu mendapat dua kesenangan yang dinikmatinya yaitu apabila ia berbuka, maka senang karena bukanya dan apabila bertemu dengan Tuhannya, maka ia senang karena puasanya". (Hadits ditakhrij oleh Muslim).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya Tuhanmu berfirman : "Setiap kebaikan itu sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Puasa itu bagiKu dan Aku membalasnva. Puasa itu perisai dari neraka. Sungguh bau busuknva mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. Jika salah seorang di antaramu sedang berpuasa dijahili oleh orang jahil maka katakanlah : "Sesungguhnya saya ini sedang berpuasa". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "HambaKu yang paling Aku cintai adalah or­ang yang paling segera berbuka". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Setiap amal anak Adam itu dilipatkan. Kebaikan dilipatkan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali, sampai sekehendak Allah. Allah berfirman : "Selain puasa, sesungguhnya puasa itu untukKu, dan Aku membalasnva, ia meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku. Orang yang berpuasa mendapat dua kesenangan yaitu kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika bertemu Tuhannya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum disisi Allah dari pada bau Kasturi". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).



Artinya :
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, beliau dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Sesunguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : "Puasa itu untukKu dan Aku membalasnya. Orang yang berpuasa itu mendapat dua kegembiraan, yaitu ketika berbuka dan ketika bertemu dengan Tuhannya. Demi Dzat Yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau busuknva mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi."



Artinya :
Dari Abi Said al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi bertirman : "Puasa itu bagiKu dan Aku mem­balasnya. Orang yang berpuasa itu mendapat dua kegembiraan, yaitu apabila ia berbuka maka bergembira dan apabila bertemu Tuhannya dan Tuhan memberinya balasan, maka ia bergembira. Demi Dzat vang jiwa Muhammad di-tanganNya, sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu disisi Allah lebih harum daripada bau kasturi."



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi berfirman : "Setiap amal anak Adam itu baginya selain puasa. Puasa itu bagiKu dan Aku membalasnya. Puasa itu perisai. Apabila salah seorang dari padamu berpuasa pada suatu hari, maka janganlah ia berkata keji dan jangan berteriak­teriak. Jika ia dicaci maki atau dilawan oleh seseorang maka hendaklah ia mengatakan: "Saya ini sedang berpuasa. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau busuk mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi".


Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Ketika Ayyub mandi dengan telanjang, jatuhlah belalang emas, lalu Ayub menangkap dan meletakkan dalam pakaiannya. Lalu Tuhannya memanggilnva : "Bukankah Aku telah membuatmu tidak membutuhkan terhadap apa yang kamu lihat ?". Ia menjawab : "Ya, demi kemuliaan­Mu, tetapi Aku membutuhkan terhadap berkah-Mu". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).


Artinya :
Dari Abu hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : "Kami bersama Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu undangan, maka diangkatlah hasta (kambing) oleh beliau, di mana hasta itu menarik beliau, maka beliau menggigitnya dan beliau bersabda: "Saya adalah penghulu manusia pada hari Qiamat, apakah kamu tahu sebabnya ? Allah mengumpulkan orang yang terdahulu dan terkemudian di satu tanah lapang, dan pemandangan akan memandang mereka dan orang yang memanggil akan terdengar oleh mereka, matahari dekat, sebagian manusia berkata : "Tidakkah kamu melihat apa yang ada pada kamu sekalian ? Apa yang sampai kepadamu ? Tidakkah kamu memikirkan orang yang memohon syafa'at bagimu kepada Tuhanmu ?" Dan sebagian yang lain berkata : "Ayahmu Adam", maka mereka mendatanginya dan berkata : "Wahai Adam, engkau adalah ayah manusia, Al­lah menjadikanmu dengan tangan-Nya, meniupkan ruh­Nya kepadamu, memerintahkan Malaikat lalu mereka sujud kepadamu dan menempatkan engkau di sorga, tidakkah kamu memohonkan syafa'at untuk kami kepada Tuhanmu. Tidakkah kamu melihat apa yang ada pada kami dan apa yang sampai kepada kami ?" Maka Adam menjawab : "Tuhanku murka yang mana sebelum dan sesudahnya Dia tidak pernah murka seperti itu. Dia mencegah saya dari pohon, lalu saya mendurhakainya. Oh diriku, diriku, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Nuh !", maka mereka mendatangi Nuh dan berkata : "Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama kepada penduduk bumi, Allah menyebut engkau sebagai hamba yang bersyukur. Tidakkah melihat apa yang ada pada kami ? tidakkah engkau memohon syafa'at bagi kami kepada Tuhanmu ?" Maka ia menjawab : "Tuhanku pada hari ini murka, yang mana sebelum dan sesudahnya tidak pernah murka seperti itu, oh diriku, oh diriku datanglah Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam", maka mereka mendatangi aku, dan aku dibawah Arasy, maka diserukan : "Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah syafa'at, kamu akan diberi syafa'at dan mintalah perantara kamu akan diberi". Muhammad bin Ubaid berkata : "Saya tidak hafal kelanjutannya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia adalah Ibnu Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : "Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Allah mengumpulkan manusia pada hari Qiyamat, maka mereka berkata : "Seandainya kita mohon syafa'at kepada Tuhan kita, sehingga Tuhan memberikan kelonggaran kepada kita ditempat kita" lalu mereka datang kepada Adam dan berkata : "Engkaulah yang telah diciptakan Allah dengan tanganNya, Dia meniupkan ruh Nya padamu, dan Allah telah memerintahkan Malaikat, sehingga mereka sujud kepadamu, maka mohonlah syafa'at untuk kami di sisi Tuhan kami". Ia menyebutkan kesalahan-kesalahannya dan berkata : "Datanglah kepada Nuh, seorang Rasul pertama yang diutus oleh Allah". Lalu mereka datang kepada Nuh, maka Nuh menjawab : "Saya tidak menempati tempat itu -dan ia menyebutkan kesalahannya itu- datangilah Ibrahim yang mana Allah menjadikannya sebagai kekasih !", lalu mereka datang kepadanya, maka ia menjawab : "Saya tidak menempati tempat itu -dan ia menyebutkan kesalahan- datangilah Musa yang telah diajak bicara oleh Allah !". Lalu mereka datang kepadanya, maka Musa menjawab : "Saya tidak menempati tempat itu -ia menyebutkan kesalahannya- datangilah Isa", lalu mereka datang kepadanya, maka ia menjawab : "Saya tidak menempati tempat itu, datangilah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang telah diampuni dosa-dosanya yang telah terdahulu dan yang terkemudian !". Lalu mereka datang kepadaku, dan aku minta izin kepada Tuhanku. Ketika aku melihat Nya aku sujud dan Tuhan meninggalkan aku sesuai dengan apa yang dikehendakiNya, kemudian diserukan : "Angkatlah kepalamu, mintalah perantara maka kamu akan diberi dan berkatalah maka akan didengar, mohonlah syafa'at maka akan diberi svafa'at," Kemudian aku mengangkat kepala dan memuji Tuhan dengan pujian vang telah diajarkan kepadaku, lalu aku mohon syafa'at, maka Aku membatasinya kepadaku, lalu aku mengeluarkan mereka dari neraka dan aku memasukkan mereka ke sorga, kemudian aku kembali dan sujud seperti itu, pada vang ketiga atau keempat kalinya, sehingga yang ada di neraka itu hanyalah orang-orang yang telah dicegah oleh Al Qur'an." (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Humaid, ia berkata : Aku mendengar Anas radhiyallahu ‘anhu berkata : Sava mendengar Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Apabila hari Qiamat tiba, Aku diberi syafa'at, kemudian aku berkata : "Wahai Tuhan, masukkanlah ke sorga orang yang di dalam hatinva ada seberat biji sawi". Maka mereka masuk, kemudian aku berkata : "Masukkanlah ke sorga orang yang didalam hatinya ada sedikit dikitnva sesuatu". Maka Anas radhiyallahu ‘anhu berkata seolah-olah sa'ya melihat jari-jari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Abu Said Al Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Allah memasukkan penghuni Sorga ke Sorga, Dia memasukkan orang yang di kehendakiNya dengan rahmatnya dan memasukkan penghuni Neraka ke Neraka, kemudian Dia berfirman : "Lihatlah orang yang kamu sekalian dapati di dalam hatinya iman seberat biji sawi, maka keluarkanlah ia". Kemudian mereka dikeluarkan dari neraka seperti arang, mereka telah terbakar maka mereka dilemparkan di sungai hidup (Nahrul hayat), lalu mereka tumbuh di dalamnya, sebagaimana biji-bijian itu tumbuh di tanah yang dibawa banjir, tidaklah kamu melihatnva, bagaimana ia tumbuh dengan kuning emas". (Hadits ditakhrij oleh Muslim).



Artinya :
Dari Abu Sa'id radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Adapun penghuni neraka yang memang jadi penghuninya, mereka itu tidak mati dan tidak hidup, akan tetapi orang­orang yang masuk neraka, karena dosa-dosa mereka," atau beliau bersabda : "Karena kesalahan-kesalahan mereka, maka Allah mematikan mereka dengan benar-benar mati, sehingga mereka menjadi arang, ia diberi idzin untuk diberi syafa'at, mereka didatangi dengan berkelompok-kelompok kemudian mereka di sebarkan disungai sorga. Lalu dikatakan : "Wahai penghuni sorga berangkatlah bersama mereka, kemudian mereka tumbuh seperti tumbuhnya biji-bijian di tanah yang dibawa banjir. Seseorang berkata : "Seolah-­olah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam ada di perkampungan". (Hadits ditakhrij oleh Muslim).



Artinya :
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh aku mengetahui penghuni neraka yang paling akhir keluar dari neraka dan penghuni sorga yang paling akhir masuk sorga. Yaitu orang laki-laki yang keluar dari neraka dengan merangkak, kemudian Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman kepadaNya : "Pergilah, dan masuklah ke sorga". Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Maka ia datang ke sorga dan terbayang olehnya bahwa sorga itu sudah penuh, lalu ia kembali dan berkata : "Wahai Tuhan, saya mendapati sorga itu penuh". Kemudian Tuhan berfirman kepadanya : "Pergilah, dan masuklah ke Sorga. "Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Maka ia datang ke sorga dan terbayang olehnya bahwa sorga itu sudah penuh, lalu ia kembali dan berkata : "Wahai Tuhan, saya mendapati sorga itu penuh". Kemudian Tuhan berfirman kepadanya : "Maka ia datang ke Sorga", dan di bayangkan olehnya bahwasanya Sorga itu penuh. Lalu ia kembali dan berkata : "Wahai Tuhan, saya mendapati sorga itu penuh". Kemudian Tuhan berfirman kepadanva : "Pergilah dan masuklah ke sorga". Sesungguhnya bagimu seperti dunia dan sepuluh kalinya", atau bagimu sepuluh kali dunia". Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Maka ia berkata : "Apakah Engkau mentertawakan aku, sedangkan Engkau Raja". Ibnu Mas'ud berkata : "Sungguh aku melihat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam tertawa sehingga tampaklah gigi taringnya". Beliau bersabda : "Maka dikatakan : "Itulah penghuni sorga yang tempatnya paling bawah". (Hadits ditakhrij oleh Muslim).



Artinya :
Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Tidaklah perdebatan seseorang dari padamu dalam menuntut hak yang ada di dunia lebih keras dari pada perdebatan orang-orang mu'min dengan Tuhan mereka bagi saudara-saudara mereka yang masuk neraka. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Mereka berkata : "Wahai Tuhan kami, saudara-saudara kami shalat bersama kami, mereka puasa bersama kami, haji bersama kami, namun mereka Engkau masukkan ke nereka". Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Maka Tuhan berfirman : "Pergilah dan keluarkanlah orang kamu kenal di antara mereka !". Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Maka orang-orang mu'min itu datang kepada mereka dan orang-orang mu'min itu mengetahui rupa-rupa mereka". Diantara mereka ada orang yang sudah dibenamkan ke neraka sampai kepertengahan dua betisnya, dan diantara mereka ada yang sudah dibenamkan sampai kedua mata kakinya. Lalu orang-orang mu'min itu mengeluarkan mereka, dan berkata : "Wahai Tuhan kami, kami mengeluarkan orang-orang yang telah Engkau perintahkan kepada kami". Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dan Tuhan berfirman : "Keluarkanlah orang-orang yang di dalam hatinya ada iman seberat satu dinar". Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Orang-orang yang didalam hatinya ada seberat setengah dinar, sampai Tuhan berfirman : "Orang yang di dalam hatinva ada seberat semut kecil". Abu Sa'id berkata : "Barang siapa yang tidak membenarkan, maka bacalah ayat ini :

"INNALLAAHA LAA YAGHFIRU AN YUSYRAKA BIHI WAYAGHFIRU MAADUUNA DZAALIkA LIMAN YASYAA-U WAMAN YUSYRIK BILLAAHI FAQADIFTARAA ITSMAN 'AZHILMAA".

(Sesungguhnva Allah tidak akan mengampuni dosa syvirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendakiNya. Barang siapa vang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar). (An Nisa' : 48).



Artinya :
Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Apabila Allah menyelamatkan orang-orang mu'min dari neraka, dan mereka beriman, maka seseorang diantaramu tidak mendebatkan hak sahabatnya di dunia lebih keras dari pada perdebatan orang-orang mu'min dengan Tuhan mereka bagi saudara-saudara mereka yang dimasukkan ke neraka". Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Mereka berkata : "Wahai Tuhan kami, saudara-saudara kami shalat bersama kami, berpuasa bersama kami dan hajji bersama kami, namun Engkau memasukkan mereka ke neraka". Lalu Tuhan berfirman : "Pergilah kalian dan keluarkanlah orang-orang yang kamu kenal diantara mereka", maka orang-orang mu'min datang kepada mereka, lalu mengetahui rupa-rupa mereka karena neraka tidak memakan rupa-rupa mereka. Diantara mereka ada orang yang telah dibenamkan di neraka sampai pertengahan betisnya dan diantara mereka ada yang dibenamkan sampai kedua mata kakinya. Lalu orang-orang mu'min mengeluarkan mereka, kemudian mereka itu berkata : "Tuhan kami, kami telah mengeluarkan orang-orang yang telah Engkau perintahkan kepada kami", Lalu Allah berfirman : "Keluarkanlah orang-orang yang didalam hatinya ada iman seberat dinar, kemudian orang­orang yang di dalam hatinya ada iman seberat setengah dinar, kemudian orang yang didalam hatinya ada iman seberat biji sawi". Abu Sa'id berkata : "Barang siapa yang tidak membenarkan hal ini maka bacalah ayat ini :

"INNALLAAHA LAA YAZHLIMU MITSQAALA DZARRATIN WA INTAKU HASANATAN YUDLAA­'IFHAA WAYU'TI MILLADUNHU AJRAN 'AZHIIMAA "

(Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendakiNya, barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar). (An Nisa' :



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda : "Ketika Allah menciptakan sorga dan neraka, Allah mengutus Jibril ke sorga, kemudian Dia berfirman : "Lihatlah kepadanya dan kepada apa yang telah Aku sediakan bagi penghuninya di dalamnya". Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Maka Jibril datang dan melihatnya dan kepada apa yang telah disediakan Allah untuk penghuninya. Rasulullah saw. bersabda : Kemudian Jibril kembali kepadaNya. Jibril berkata : "Demi KemuliaanMu, tidak ada seorangpun yang mendengar sorga kecuali ia memasukinya". Lalu Dia memerintahkan sorga, lalu sorga dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menvenangkan. Kemudian Dia berfirman : "Kembali kamu ke sorga, tiba­tiba sorga telah dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Kemudian Dia berfirman : "Kembali kamu ke sorga, tiba-tiba sorga telah dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Lalu Jibril kembali kepadaNya, dan berkata : "Demi kemuliaan Mu, sungguh aku takut, tidak ada seorangpun vang memasukinya". Dia berfirman : "Pergilah kamu keneraka dan lihatlah kepadanya, dan kepada apa yang telah Aku sediakan untuk penghuninya", maka tiba-tiba neraka itu naik sebahagiannya pada sebahagian yang lain. Lalu Jibril kembali padaNya dan berkata : "Demi kemuliaanMu, seseorang tidak mendengar neraka, maka ia memasukinya". Lalu Tuhan memerintahkannya, kemudian neraka telah dikelilingi dengan hal-hal yang menyenangkan. Tuhan berfirman : "Kembalilah kepadanya", maka Jibril kembali ke neraka. Lalu Jibril berkata : "Sungguh saya khawatir seseorang tidak selamat dari padanya kecuali ia akan memasukinva". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Ketika Allah menciptakan sorga, Allah berfirman kepada Jibril : "Pergilah dan lihatlah ia !", maka Jibril pergi dan melihatnya, kemudian dia datang lalu berkata : "Wahai Tuhan, demi kemuliaan Mu, seseorang tidak mendegarnya kecuali dia memasukinya". Lalu Dia mengelilingi sorga dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Kemudian Tuhan berfirman : "Wahai Jibril, pergilah kau lihatlah ia". Maka Jibril pergi dan melihatnya, kemudian Jibril datang dan berkata : "Wahai Tuhan, demi Kemuliaan Mu, sungguh saya khawatir seseorang tidak masuk kepadanya". Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Ketika Allah menciptakan neraka, Allah berfirman : "Wahai Jibril, pergilah dan lihatlah ia !", maka Jibril pergi dan melihat kepadanya, kemudian Jibril datang dan berkata : "Demi kemuliaan Mu, tidaklah seseorang mendengarnya lalu dia memasukinya", lalu Allah mengelilinginya dengan hal-hal yang menyenangkan. Kemudian Tuhan berfirman : "Wahai Jibril, pergilah dan lihatlah ia !", maka jibril pergi dan melihatnya dan berkata : "Wahai Tuhan, demi kemuliaan Mu sungguh saya khawatir, seseorangpun tidak selamat kecuali ia akan memasukinya". (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud).


Artinya :
Dari Rib'i bin Hirasy berkata : "Uqbah bin 'Amr berkata kepada Hudzaifah : "Tidakkah kamu bercerita kepada kami sesuatu yang kamu dengar dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam ?" Ia menjawab : "Sesungguhnya sava mendengar beliau bersabda : "Sesungguhnya apabila Dajjal keluar, maka ia membawa air dan api". Adapun sesuatu yang dipandang oleh manusia bahwa sesuatu itu api maka sesungguhnya sesuatu itu air dingin, dan sesuatu vang dipandang oleh manusia bahwa sesuatu itu air maka sesungguhnva sesuatu itu api yang membakar. Barangsiapa di antaramu yang menjumpai, maka hendaklah ia menempatkan diri pada rang dipandang bahwa sesuatu itu api, karena sesungguhnya dia adalah air dingin (sejuk)". Hudzaifah berkata . "Saya mendengar beliau bersabda: "Sesungguhnya ada seorang laki-laki sebelum kamu didatangi oleh malaikat untuk mencabut ruhnya, lalu ditanyakan kepadanya : "Apakah kamu mengetahui kebaikanmu?". Ia menjawab : "Saya tidak tahu". Dikatakan kepadanya : "Lihatlah". Ia berkata : "Saya tidak tahu sesuatu, hanya saja pernah berbai'at kepada manusia di dunia, dan aku membalas mereka lalu saya memberi tangguh kepada orang kaya dan membebaskan kepada orang yang kesulitan. "Lalu Allah memasukkannya ke sorga". Ia berkata : "Saya mendengar beliau bersabda : "Sesungguhnya seorang laki­laki hampir meninggal. Ketika ia putus asa terhadap hidupnya, ia berpesan kepada keluarganya : "Apabila saya mati, maka kumpulkanlah kayu bakar yang banyak dan nyalakanlah api padanya, sehingga apabila api itu telah membakar daging dan tulangku, maka ambillah dan tumbuklah. Kemudian carilah hari yang berangin keras dan taburkanlah ke sungai". Maka mereka melaksanakannya, lalu Allah menghimpunnya dan bertanya kepadanya: "Kenapakah kamu perbuat itu semua ?" Ia menjawab : "Karena takut kepadaMu" maka Allah mengampuninya. Uqbah bin Amr berkata : "Saya mendengar beliau menyabdakan hal itu dan orang tersebut tukang gali". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari 'Uqbah bin Abdul Ghafir dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya seorang yang sebelummu diberi kenikmatan harta oleh Allah. Ketika ia akan meninggal ia berkata kepada anak-anaknya : "Aku ini ayah macam apa bagimu ?". Mereka menjawab : "Ayah yang terbaik". Ia berkata : "Sesungguhnya saya tidak pernah berbuat baik, apabila aku meninggal maka bakarlah sava, kemudian hancur luluhkan dan taburkanlah pada hari yang berangin kencang". Maka mereka melakukannya. Lalu Allah Azza wa jalla menghimpunnya dan berfirman : "Apakah yang membebani kamu ?" Ia menjawab : "Takut kepadaMu". Maka Allah memberikan rahmatNya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Rib'i bin Hirasy berkata : "Uqbah bin Amr Al Anshari berkata kepada Hudzaifah : "Tidakkah kamu bercerita kepada kami akan sesuatu yang kamu dengar dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam ?" Ia menjawab : "Saya mendengar beliau bersabda : "Sesungguhnya seseorang yang hampir mati, ketika ia putus asa dari hidup ia berpesan kepada keluarganya : "Apabila saya mati maka kumpulkanlah kayu yang banyak untukku. Kemudian nyalakan api, sehingga apabila api itu telah memakanku (membakarku) dan terus sampai ke tulangku maka ambillah dan tumbuklah dan tebarkanlah di dalam sungai pada hari yang panas atau hari yang berangin. Lalu Allah menghimpunnya dan berfirman : "Kenapakah kamu memperlakukan ini ?" Ia menjawab : "Karena takut kepadaMu". Maka Dia mengampuninya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Ada seseorang yang keterlaluan terhadap dirinya. Ketika menjelang mati ia berkata kepada anak-anaknya : "Jika saya mati bakarlah saya, remukkanlah saya kemudian taburkanlah saya di angin. Demi Allah jika Tuhanku mampu terhadapku niscaya Dia menyiksaku dengan siksaan yang tidak ditimpakan kepada orang lain". Ketika ia meninggal, hal itu dilaksanakan terhadapnya. Tiba-tiba ia dapat berdiri (setelah dihidupkan lagi) lalu Allah berfirman : "Apakah yang mendorongmu untuk berbuat demikian itu ?" Ia menjawab : "Wahai Tuhanku, yang mendorong adalah ketakutanku kepadaMu". Lalu Allah mengampuninya". Selain Abu Hurairah berkata : "Takut kepadaMu wahai Tuhan-ku" (Hadits di takhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Seorang laki-laki yang tidak pernah berbuat kebaikan berkata : "Apabila ia meninggal maka bakarlah ia dan tebarkanlah separohnya di lautan, maka demi Allah jika Allah mampu atasnya niscaya Dia menyiksanya yang tidak pernah ditimpakan kepada seseorangpun di dunia. Maka Allah memerintahkan kepada lautan lalu mengumpulkan apa yang ada didalamnya, dan memerintahkan daratan lalu mengumpulkannya. Kemudian Allah berfirman : "Kenapakah kamu berbuat (demikian) ?". Ia menjawab : "Karena takut kepadaMu sedang Kamu lebih mengetahui" maka Dia mengampuninya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Seorang laki-laki yang tidak pernah berbuat kebaikan berkata : "Apabila ia meninggal maka bakarlah ia dan tebarkanlah separohnya di lautan, maka demi Allah jika Allah mampu atasnya niscaya Dia menyiksanya yang tidak pernah ditimpakan kepada seseorangpun di dunia. Maka Allah memerintahkan kepada lautan lalu mengumpulkan apa yang ada didalamnya, dan memerintahkan daratan lalu mengumpulkannya. Kemudian Allah berfirman : "Kenapakah kamu berbuat (demikian) ?". Ia menjawab : "Karena takut kepadaMu sedang Kamu lebih mengetahui" maka Dia mengampuninya". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Seorang laki-laki berlebih-lebihan terhadap dirinya. Ketika hampir meninggal, ia pesan kepada anak-anaknya, dengan berkata : "Jika saya mati maka bakarlah saya kemudian lumatkanlah. Kemudian taburkanlah saya di lautan. Demi Allah jika Tuhan mampu atasKu niscaya Dia menyiksaku dengan siksaan yang belum pernah ditimpakan pada seseorangpun". Mereka mengerjakannya. Allah berfirman kepada bumi : "Tunaikanlah apa yang kamu ambil". Tiba­tiba ia berdiri (hidup lagi = pen). Allah berfirman kepadanya : "Apakah yang mendorongmu berbuat (berpesan) seperti itu ?" Ia menjawab : "Takut kepadaMu wahai Tuhanku" atau "ketakutan kepadaMu". Maka Allah mengampuninya karena (alasan) itu. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : "Saya mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Seseorang berlebih-lebihan terhadap dirinya, sampai ketika mati hampir datang kepadanya, ia berkata kepada keluarganya : "Apabila saya telah mati maka bakarlah saya kemudian taburkanlah saya di angin di lautan. Demi Allah jika Allah kuasa atas saya niscaya Dia menyiksa saya dengan siksaan yang belum pernah untuk menyiksa makhlukNya seorangpun". Beliau bersabda : "Maka keluarganya melaksanakannya. Allah Azza wa Jalla berfirman kepada segala sesuatu yang telah memungutnya barang sedikit : "Tunaikanlah apa yang telah kamu pungut". Tiba-tiba dia berdiri (hidup lagi = Pen). Allah Azza wa Jalla berfirman : "Apakah yang mendorong berbuat (berpesan) itu ?" Ia menjawab : "Takut kepadaMu". Maka Allah mengampuni-Nya. (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Ketika kematiannya hampir tiba ia berpesan kepada anak­anaknya dengan berkata : "Jika saya telah mati maka bakarlah saya kemudian lumatkanlah saya dan tebarkanlah saya di angin di lautan. Demi Allah jika Tuhanku mampu atasku niscaya Dia menyiksa saya dengan siksaan yang tidak pernah untuk menyiksa seseorangpun". Beliau bersabda : "Mereka melaksanakannya, Allah berfirman kepada bumi : "Tunaikanlah apa yang telah kamu pungut". Tiba-tiba ia berdiri, Allah berfirman kepadanya : "Apakah yang mendorongmu untuk melakukan hal itu ?". Ia menjawab. "Takut kepadaMu atau khawatir kepadaMu wahai Tuhanku". Maka Allah mengampuninya. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).



Artinya :
Dari Abdullah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Aku adalah orang yang mendahului kamu atas telaga, maka sungguh orang-orang laki-laki diantaramu dinaikkan bersamaku, kemudian sungguh mereka dipisahkan dari aku, lalu aku berkata : "Wahai Tuhan, shahabat-shahabatku, maka dikatakan : "Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang mereka perbuat sesudahmu". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Sungguh orang-orang dari sahabatku akan datang kepadaku di telaga sehingga apabila aku mengetahui mereka, mereka dipisahkan dariku, maka aku berkata : "Sahabat-sahabatku", kemudian Allah berfirman : "Kamu tidak mengetahui apa yang mereka perbuat sesudahmu". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, heliau bersabda : "Ketika Aku sedang berdiri, tiba-tiba ada sekelompok or­ang, sehingga ketika aku mengetahui mereka, keluarlah seorang laki-laki dari antaraku dan antara mereka. Kemudian orang laki-laki itu berkata : "Marilah", maka aku bertanya : "Akan ke mana ?". Dia menjawab : "Ke neraka, demi Allah". Aku bertanya : "Bagaimana keadaan mereka ?". Dia menjawab : "Sesungguhnya mereka kembali ke belakang mereka sesudahmu". Kemudian tiba-tiba ada satu kelompok orang, sehingga ketika aku mengetahui mereka, keluarlah seorang lelaki dari antaraku dan mereka. Lalu dia berkata : "Marilah." Aku bertanya : "Akan kemana ?". Dia menjawab : "Ke neraka, demi Allah". Aku bertanya : "Bagaimana keadaan mereka ?"Dia menjawab : "Sesungguhnya mereka kembali ke belakang mereka sesudahmu, dan aku tidak menduga orang yang selamat dari mereka kecuali seperti onta yang tersesat (tanpa penggembala)". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Asma' binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya Aku di telaga, sehingga Aku melihat orang dari kalanganmu yang datang kepadaku dan akan diambil orang-orang dari sisiku". Kemudian aku berkata dan akan diambil orang-orang dari sisiku". Kemudian aku berkata : "Wahai Tuhan, itu dari golonganku dan dari ummatku". Lalu dikatakan : "Apakah kamu mengetahui sesuatu yang telah diperbuat mereka sesudahmu ? Demi Allah, mereka terus menerus kembali ke tumit mereka". Dan Ibnu Abi Mulaikah berkata : "Wahai Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada Mu agar kami
Yang Pertama Kali Di Hisan Pada Hari Kiamat adalah Shalat



Artinya :
Dari Huraits bin Qabishah, ia berkata : Saya sampai di Madinah. Ia berkata : "Wahai Allah mudahkanlah bagiku (mendapat) teman duduk yang baik. Lalu saya duduk kepada Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Ia berkata : Saya berkata : "Saya berdo'a kepada Tuhan (Allah) Yang Maha Mulia dan Maha Besar -untuk memudahkan bagiku teman duduk yang baik, maka sampaikanlah kepadaKu hadits yang kamu dengar dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam Semoga Allah memberi manfaat kepadaku dengan itu". Ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya sesuatu yang paling dulu dihisab pada hamba adalah shalatnya. Jika shalat itu baik maka ia telah menang dan sukses. Jika shalatnya rusak maka ia telah merugi". Hammam berkata : Saya tidak tahu, ini dari perkataan Qatadah atau riwayat. Jika dari fardhunya ada kekurangan-kekurangan, Allah berfirman : "Lihatlah, apakah hambaKu mempunyai shalat sunnat, maka fardhu yang kurang itu dapat disempurnakan. Kemudian demikian itu caranya dalam menghisab seluruh amalnya". (Hadits ditakhrij oleh An Nasa'i).



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Sesuatu yang pertama kali diperhitungkan pada hamba adalah shalatnya, jika ia menyempurnakannya. Jika tidak (sempurna) maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Lihatlah apakah hambaKu mempunyai (shalat) sunat ?". Jika kedapatan padanya (shalat) sunat, maka Allah berfirman : "Sempurnakanlah fardhu itu dengannya". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).



Artinya :
Dari Tamim radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Sesuatu yang pertama diperhitungkan pada hamba di hari Qiyamat adalah shalatnya. Jika ia menyempurnakannya maka dicatat baginya shalat sunatnya. Jika ia tidak menyempurnakannya maka Allah Yang Maha Suci berfirman kepada para malaikatNya : "Lihatlah apakah kamu menjumpai shalat sunat bagi hambaKu ? maka sempurnakanlah dengannya fardhu yang disia-siakannya. Kemudian amal-amalnya diambil menurut perhitungan itu". (Hadits ditakhrij oleh Abu Daud).



Artinya :
Dari Anas bin Hakim Adh Dhabi -ia samar dari Ziyad atau Ibnu Ziyad dia datang di Madinah dan bertemu dengan AburHurairah berkata: Ia minta dijelaskan keturunanku, maka saya menunjukkan nasabku : Abu Hurairah berkata : "Hai pemuda, maukah saya ceritakan hadits kepadamu ?". Saya menjawab : "Baiklah, semoga Allah memberikan rahmat kepadamu". Yunus berkata : "Saya mendengar ia menuturkannya dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnva amal-amal hamba yang pertama kali diperhitungkan pada hari Qiyamat adalah shalat". Beliau bersabda: Tuhan kami Yang Maha Besar dan Maha Mulia berfirman kepada para malaikatNya -padahal Dia lebih mengetahui : "Lihatlah shalat hambaKu, ia menyempurnakan atau mengurangi. Jika shalat itu sempurna maka dicatatlah kesempurnaan baginya. Jika ia mempunyai shalat sunat maka Allah berfirman : "Sempurnakanlah bagi hambaKu akan fardhunya dari sunatnva". Kemudian amal-amal itu diambil seperti itu. (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud).



Artinya :
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasululah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Tuhanku datang kepadaku dalam sebagus-bagus bentuk". Ia berkata : "Saya menduga beliau sedang tidur". Ia berkata : "Demikianlah dalam hadits". Tuhanku berfirman : "Hai Muhammad, tahukah kamu dalam hal apakah Al Malaul a'la (kelompok yang sempurna) itu bertengkar?".

Beliau bersabda : "Saya katakan "tidak". Beliau bersabda : "Maka Dia meletakkan tanganNya diatas kedua belikatku, sehingga Aku dapati kesejukannya sampai kedua susuku". Atau beliau bersabda : "Pada leherku, maka aku mengetahui apa yang dilangit dan di bumi".

Dia berfirman : "Hai Muhammad, tahukah kamu dalam hal apakah Al Malaul a'la (kelompok yang sempurna) itu bertengkar ?" Saya menjawab: "Ya". Dia berfirman : "Dalam penghapus, dalam penghapus yaitu diam di Masjid setelah shalat, berjalan kaki untuk jama'ah, menyempurnakan wudhu atas hal-hal yang tidak disenangi. Barangsiapa yang melakukan hal itu maka ia hidup dengan baik, dan mati dengan baik, dan dalam kesalahan seperti hari dilahirkan oleh ibunya. Dia berfirman : "Hai Muhammad, apabila kamu telah shalat maka ucapkanlah :

'ALLAAHUMMA AS ALUKA FI'LAL KHAIRATI WATARAL MUNKARAATI WAHUBBUL MASAA­KIINI WA IDZA ARADTA BI’IBAADIKA FITNATAN FAQBIDLNII ILAIKA GHAIRA MAFTUNIN"

(Wahai Allah, saya mohon kepadaMu perbuatan yang baik, meninggalkan kemungkaran, dan cinta pada orang-orang miskin. Apabila Engkau menghendaki fitnah pada hambaMu maka matikanlah saya olehMu tanpa-terfitnah".

Beliau bersabda : "Untuk derajat itu adalah menyiarkan salam, memberi makanan, shalat malam di kala manusia sedang tidur. (Hadits ditakhirij oleh Tirmidzi).



Artinya :
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Tuhanku datang kepadaku dalam, sebaik-baik bentuk dengan berfirman : "Wahai Muhammad", Aku menjawab : "Kami perkenankan Engkau wahai Tuhanku,' dan kebahagiaanMu".

Dia berfirman : "Dalam hal apakah Al Malaul a'la (kelompok yang tinggi) itu bertengkar ? Aku menjawab : "Wahai Tuhanku, aku tidak tahu". Lalu Dia meletakkan tanganNya di antara kedua tulang belikatku dan aku mendapatkan kesejukan di antara kedua susuku, lalu aku mengetahui apa yang di antara timur dan barat. Dia berfirman : "Hai Muhammad !". Aku menjawab : "Aku perkenankan panggilanMu, wahai Tuhanku dan kebahagiaanMu". Dia berfirman : "Dalam hal apakah kelompok yang tinggi itu bertengkar ?". Aku menjawab : "Dalam derajat dan penghapus, yaitu melangkah kaki untuk jama'ah, menyempurnakan wudhu atas hal-hal yang tidak disenangi dan menanti shalat setelah melakukan shalat. Barangsiapa vang menjaga hal itu maka ia hidup dengan baik dan mati dengan baik, dan dosanya seperti hari dilahirkan oleh ibunya". (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).



Artinya :
Dari Abdullah bin Amr yaitu Ibnu Ash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Kami shalat Maghrib bersama Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, orang yang pulang telah pulang dan masih duduklah orang yang berdo'a atau bermohon. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam datang dengan segera dan nafas terengah-engah dan terbuka kedua lutut beliau seraya bersabda : "Bergembiralah, ini Tuhanmu telah membuka salah satu pintu langit, Dia bermegah-megahdengan kamu terhadap malaikat, seraya berfirman : "Lihatlah kepada menanti fardhu yang lain". (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
tidak kembali ke tumit kami, atau terfitnah dalam agama kami". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

Surga Itu Diharamkan Atas Orang-Orang Kafir dan Kerabat Tidak Berguna Bagi Mereka



Artinya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Ibrahim bertemu dengan ayahnya Azar pada hari Qiamat, pada wajah Azar terdapat hitam-hitam dan berdebu, maka Ibrahim bertanya kepadanya : "Tidakkah aku telah berkata kepadamu : "Janganlah engkau durhaka kepadaku". Lalu ayahnya menjawab : "Pada hari ini saya tidak durhaka kepadamu". Maka Ibrahim berkata : "Wahai Tuhan, sesungguhnya Engkau telah berjanji kepadaku untuk tidak menyusahkan aku pada hari kebangkitan. Kesusahan manakah yang lebih susah dari pada ayahku yang jauh ?" Allah Ta'ala berfirman . "Sesungguhnya Aku mengharamkan sorga atas orang-orang kafir, kemudian dikatakan : "Wahai Ibrahim, apa yang dibawah kakimu ?" Maka Ibrahim melihat, tiba-tiba ada seperti serigala yang berlumuran darah dan ditarik kaki-kakinya, kemudian dilemparkan ke neraka". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).



Artinya :
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : "Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman kepada ahli neraka vang paling ringan siksanya : "Seandainya kamu mempunyai dunia dan seisinya, apakah kamu mau menebusinya ?" Ia menjawab : "Ya". Kemudian Tuhan berfirman : "Aku telah menghendaki kamu akan sesuatu yang lebih ringan dari pada ini semenjak kamu dalam tulang rusuk Adam agar kamu tidak mensekutukan". Saya duga Dia berfirman : Dan Aku tidak memasukkan kamu ke neraka, namun kamu enggan, kecuali kamu mensekutukan". (Hadits ditakhrij oleh Muslim).



Artinya :
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanva Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Dikatakan kepada orang kafir pada hari Qiamat : "Bagaimanakah pendapatmu, seandainva kamu mempunyai emas sepenuh bumi, apakah kamu menebus dengannya ?" Ia menjawab : "Ya". Lalu dikatakan kepadanya : "Kamu telah dimintai yang lebih mudah dari pada itu". (Hadits ditakhrij oleh Muslim).


Artinya :
Dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam : "Pada suatu hari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bercerita dan disampingnya ada seorang lelaki dari penduduk kampung, bahwasanya seorang lelaki dari penghuni sorga, minta izin kepada Tuhannya untuk bercocok tanam. Tuhan berfirman : "Tidakkah kamu mendapati apa yang kamu inginkan ?" Ia menjawab : "Ya, akan tetapi saya senang bercocok tanam," maka dia bersegera dan menyemai dan sangat cepat tumbuhnya ujung, tegak dan panennya tumbuh-tumbuhan itu, dan digulungnya seperti gunung. Lalu Allah Yang Maha Tinggi berfirman : "Ambillah wahai anak Adam, sesungguhnya kamu tidak dikenyangkan oleh sesuatu". Maka berkatalah orang dusun itu : "Wahai Rasulullah, engkau tidak mendapati orang ini kecuali orang-orang Quraisy atau or­ang-orang Anshar. Sesungguhnya mereka itu pemilik tanaman. Adapun kami bukanlah pemilik tanaman". Maka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam tertawa. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas XI Bab 2 Hidup Nyaman dengan Perilaku Jujur

Tari Lenggang Patah Sembilan: Tari Klasik Kesultanan Serdang di Sumatra Utara

Metode dan Teknik Pembelajaran diposkan oleh Sapri