MENINGKATAN KETERAMPILAN SENAM LANTAI ROLL DEPAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL
MENINGKATAN
KETERAMPILAN SENAM LANTAI ROLL DEPAN
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL
1.
Belajar dan
Pembelajaran
a.
Pengertian Belajar
Belajar merupakan kata yang hampir setiap
hari kita dengarkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Umumnya belajar dapat
disebut sebagai suatu proses yang awalnya tidak bisa menjadi bisa, itulah
paradigma yang ada di masyarakat luas, namun menurut Zuldafrial (2011: 5)
mengemukakan bahwa: “belajar merupakan suatu proses mental karena orang yang
belajar perlu memikir, menganalisa, mengingat, dan mengambil kesimpulan dari
apa yang dipelajari.” Sedangkan belajar menurut Gagne dalam Darmawan dan
Permasih (2011: 124) mengemukakan bahwa: “belajar adalah suatu proses di mana
suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”. Berkenaan
dengan hal ini Aunurrahman (2010:33) mengemukakan bahwa: “belajar sebagai
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka
mampu berinteraksi dengan lingkungannya”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh individu agar terjadinya
perubahan perilakunya. Dari pengertian tersebut terdapat tiga unsur pokok dalam
belajar, yaitu : (1) proses, (2) perubahan perilaku dan (3) pengalaman.
Belajar pada hakikatnya suatu proses perubahan pada diri
seseorang. Dimana perubahan tersebut disebabkan adanya suatu pengalaman.
Pengalaman manusia dapat dibagi menjadi dua jenis yakni pengalaman langsung dan
pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung anak mengalami dan berbuat sendiri secara langsung, misalnya
belajar menjahit, menulis, menari dan lainnya. Sedangkan pengalaman tidak
langsung menurut Nana Sudjana (2000:107) diperoleh dengan berbagai cara:
1)
Mengamati
gejala atau situasi dengan menggunakan alat indera. Misalnya, mengamati orang
yang sedang menjahit, menonton orang yang menari dan lain – lain.
2)
Melalui
bentuk gambar, misalnya mempelajari lukisan, foto dan lain – lain.
3)
Melalui
bentuk grafik misalnya, mempelajari peta,dan lain-lain
4)
Melalui
bentuk verbal yaitu diperoleh dengan cara membaca uraian tertulis dan
lain-lain.
5)
Melalui
lambang, seperti rumus, istilah dan lain-lain.
b.
Pengertian
Pembelajaran
Istilah pembelajaran merupakan perkembangan
dari istilah pengajaran. Menurut Darmawan dan Permasih (2011: 128)
“pembelajaran adalah suatu upaya yang di lakukan oleh seorang guru atau
pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar. Berkaitan dengan pembelajaran
Samion (2010:6) mengemukakan bahwa: “pembelajaran adalah suatu kegiatan atau
usaha untuk menyediakan kondisi kondusif agar proses belajar seseorang atau
sekelopok orang dapat terjadi”. Sedangkan Arifin (2013: 180) mengemukakan bahwa:
“pembelajaran pada dasarnya adalah perubahan perilaku (pengetahuan, sikap, dan
keterampilan) sebagai hasil interaksi antara siswa dengan lingkungan
pembelajaran”.
Dari ketiga pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan adanya perubahan yang diperoleh
melalui aktivitas guru dan siswa serta dalam merespons terhadap lingkungan
pembelajaran.
2.
Senam
a.
Sejarah Senam
Setiap sesuatu yang ada sekarang pastilah mempunyai sejarah,
tidak terkecuali yaitu senam lantai. Senam lantai adalah senam yang dilakukan
di lantai atau di atas matras berbentuk persegi yang berukuran 12x12 yang
sangatlah mahal harganya. Senam merupakan jenis olahraga yang kental akan
budaya Yunani kuno, yaitu menyembah dewa Zeus.
Pada awal abad 20 senam mulai diperkenalkan sebagai salah satu
cabang olah tubuh yang kemudian menjadi tenar di berbagai negara. Dalam masa
perkembangannya senam dibagi ke dalam jenis-jenis yang lebih spesifik, salah
satunya yaitu senam lantai. Biasanya kita mendengar bahwa peranan bangsa
Yunani-lah yang membuat senam lantai ada sampai saat ini, tetapi pada
kenyataannya ternyata di Cina Kuno 2700 sebelum masehi, mereka telah mengenal
beberapa bentuk sederhana dari senam lantai yang dahulu dilakukan di biara-biara
dan bukanlah disebut sebagai senam tetapi bagian dari pengobatan dan beladiri.
Catatan mengenai gerakan sederhana dari senam lantai
dapat kita jumpai di kitab peninggalan Khonghucu serta murid-muridnya yang
banyak menceritakan tentang gerakan tertentu untuk tujuan medis. Selain Yunani
dan Cina Kuno, senam ini juga tidak lepas dari negeri Bolywood. Negeri ini
memang tidak ada yang tidak kenal bahwa negeri ini memang sudah lama dikenal
sebagai salah satu tempat sejarah pengobatan dengan metode pernafasan dan
gerakan tubuh, langkah ini lekat dengan kepercayaan agama yang dianut di India.
Salah satu warisan India yang kental akan sejarah senam lantai yaitu yoga.
Sejarah
senam lantai bisa kita kenang melalui tulisan atau gambar pada piramida di
Mesir. Terdapat berbagai cerita yang digambarkan oleh nenek moyang Mesir. Para
nenek moyang Mesir menceritakan tentang kehidupan mereka yang tidak luput
dengan olahraga sederhana, salah satunya yaitu senam lantai.
Sedangkan munculnya senam ini di Indonesia bersamaan dengan
masuknya tentara Jepang, dapat dibuktikan dengan dikenalkannya senam Talso
dikalangan tentara PETA. Pada tahun 1963 senam mulai dipertandingkan di pesta
olahraga GANEFO (Games The New Amarging Force) dan induk organisasi di
Indonesia yaitu Persani (Persatuan Senam Seluruh Indonesia).
b. Pengertian
Senam
Senam merupakan suatu olahraga yang harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh karena memerlukan daya tahan, kekuatan,
kelentukan, dan koordinasi yang baik. Istilah senam berasal dari terjemahan
kata Gymnastiek ( bahasa belanda), Gymnastic (bahasa inggris), gyimnastiek asal katanya dari gymnos (bahasa gerak). Yang berarti
telanjang. Gymnastiek pada zaman kuno memang dilakukan dengan badan telanjang
atau setengah telanjang, maksudnya agar gerakan- gerakannya dapat dilakukan
tanpa gangguan sehingga menjadi sempurna.
Menurut Agus Margono (2011:
19).” Senam ialah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana,
disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi
secara harmonis”. Senada dengan Muhajir (2007: 85).” Senam diartikan sebagai
setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara sistematis dengan melibatkan
gerakan- gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu”.
Berdasarkan pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa, senam merupakan latihan tubuh yang dipilah dan
diciptakan dengan berencana dan disusun secara sistemtis untuk membentuk dan
mengembangkan pribadi yang harmonis. Dalam latihan senam ini senam dapat
dilakukan pada lantai dan alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan,
kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh. Hal ini
artinya, senam bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tubuh bukan alatnya atau
pola gerakannya. Oleh karena itu, suatu gerakan dikatakan senam atau bukan
harus memiliki ciri-ciri kaidah tertentu. Lebih lanjut Agus Margono (2011: 19)
menyatakan ciri dan kaidah dari senam yaitu:
1) Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan
sengaja.
2) Gerakan-gerakannya selalu harus berguna untuk mencapai tujuan
tertentu (meningkatan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan
tubuh, menambah keterampilan, meningkatkan keindahan gerak dan meningkatan
kesehatan tubuh).
3) Gerakannya harus selalu terususun dan sistematis.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, dalam senam
gerakan-gerakannya sengaja diciptakan untuk mencapai tujuan tertentu yang
tersusun secara sistematis yang berguna bagi kesehatan tubuh.
c.
Jenis
Senam
Untuk mengelompokkan jenis
senam juga tidaklah mudah. Sekarang ini muncul beberapa macam senam seperti
senam kesegaran jasmani, senam ibu hamil, senam jantung sehat dan masih
banyak istilah senam lainnya. Menurut
FIG (Federation Internationale de Gymnastique) yang dikutip Muhajir (2007: 202)
mengklasifikasikan senam menjadi 6 kelompok yaitu: “1)Senam Artistik (Artistik
Gymnastics) 2) Senam ritmik sportif (sportive rhymic gymnastics) 3)Senam
Akrobatik (Acrobatik Gymnastics) 4)Senam Aerobik Sport (Sport Aerobic) 5)Senam
Trampolin (Trampolining) 6)Senam Umum (General Gymnastics)”.
Senam artistik adalah senam
yang menggabungkan aspek tumbling (guling) dan akrobatik untuk mendapatkan
efek- efek artistik dari gerakan – gerakan yang dilakukan pada peralatan.
Sementara menurut Agus Margono (2011: 77).” Senam Artistik adalah merupakan
salah satu jenis /macam dari cabang olahraga senam yang sering
dipertandingkan”. Dalam pertandingan senam artistik seorang atlet/pesenam harus
menguasai gerakan-gerakan yang sudah disusun/dirangkai dari masing-masing alat
dan ditetapkan sesuai dengan peraturan pertandingan yang berlaku. Adapun jenis
senam artistik yang dipertandingkan menurut Agus Margono (2011 :79) terdiri
dari:
Untuk putra:
1)
Senam lantai (Floor Exercise)
2)
Kuda lompat (Vaulting Horse)
3)
Kuda berpelana (pommeld Horse)
4)
Palang tunggal (Horizontal Bars)
5)
Palang sejajar (Parallel Bars)
6)
Gelang- gelang (Rings/ Still Ring)
Untuk putri:
1)
Senam lantai ( Floor Exercise)
2)
Kuda lompat (Vaulting Horse)
3)
Palang bertingkat (Univen Bars)
4)
Balok titian (Balance Beam)
d.
Ciri-Ciri
Kaidah Senam
Senam
merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki karakteristik yang berbeda
dengan olahraga yang lain. Suatu olahraga dikatakan olahraga senam jika
memiliki ciri dan kaidah tertentu. Agus
Margono (2011: 19) menyatakan ciri dan
kaidah dari senam yaitu:
1.
Gerakan-gerakan selalu dibuat
atau diciptakan dengan sengaja.
2.
Gerakan-gerakan harus selalu
berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki,
sikap gerak atau keindahan tubuh menambah keterampilan, meningkatkan keindahan
gerak dan meningkatkan kesehatan tubuh).
3.
Gerakan harus tersusun dan
sistematis).
e.
Senam
Artistik atau Ketangkasan
Senam artistik atau
yang disebut senam ketangkasan merupakan senam dengan gerakan-gerakan tertentu
yang sudah disusun, atau dirancang dengan menggunakan alat atau tanpa alat.
Berkaitan dengan senam artistik Margono (2009: 77) menyatakan “senam artistik
adalah merupakan salah satu jenis senam/ macam dari cabang olahraga senam yang
sering dipertandingkan. Dalam pertandingan senam artistik seorang atlit/
pesenam harus menguasai gerakan-gerakan yang sudah disusun/dirangkai dari
masing-masing alat dan ditetapkan sesuai dengan peraturan pertandingan yang
berlaku”.
Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat
menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap
artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini
perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya.
Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI
(Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga
se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam.
Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti: Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah
membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo
I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan
Internasional.
Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim
senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk
mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari
RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga
senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti
sementara oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI,
sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini
maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu: Sdr. T. J. Purba
ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan.
Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga
senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON
VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap
penyelenggaraan PON.
f.
Senam Lantai (floor
exercise)
Agus
Margono (2009: 79) menyatakan “Senam lantai pada umumnya disebut Floor Exercise, tetapi ada juga yang
menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan matras,
unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar
diudara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang
atau pada saat meloncat kedepan atau kebelakang.
Bentuk-bentuk
latihannya juga merupakan gerakan dasar dari senam perkakas (alat). Pada
dasarnya bentuk-bentuk latihan bagi putra dan putri adalah sama, hanya untuk
putri banyak dimasuk unsur-unsur gerakan balet. Didalam mempelajari atau
berlatih senam, seseorang tidak bisa langsung berlatih atau belajar
gerakan-gerakan yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi. Untuk itu belajar
senam harus diawali dari dasar atau
tingkat yang mudah, baru kemudian semakin meningkat kearah gerakan yang sukar
(tingkat kesulitan tinggi).
g.
Pembelajaran Senam Lantai Roll Depan
Pembelajarkan senam lantai pada siswa
sekolah harus dilakukan dengan tepat. Siswa harus diberi pemahaman yang tepat
pengertian dari senam lantai. Senam lantai roll
depan merupakan jenis senam ketangkasan. Dalam senam ketangkasan ini dibutuhkan
beberapa kemampuan fisik yang baik dan keberanian. Aip Syarifuddin dan Muhadi
(1992: 104) menyatakan, “senam ketangkasan adalah bentuk-bentuk gerakan yang
harus dilakukan dengan kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan, keberanian
dan kepercayaan diri dalam suatu rangkaian urutan yang terpadu”.
Memiliki kemampuan fisik yang baik dan
keberanian serta kepercayaan diri untuk melakukan suatu gerakan yang terpadu
merupakan syarat penting dalam senam ketangkasan. Senam ketangkasan ini disebut
juga dengan senam pertandingan karena bentuk–bentuk gerakannya harus sesuai
dengan peraturan yang berlaku dalam pertandingan baik mengenai sikap pada waktu
akan melakukan keindahan dan ketepatan serta keseimbangan pada sikap akhir.
Berdasarkan unsur gerakan dari senam
lantai guling depan merupakan jenis gerakan senam yang dilakukan dengan
mengguling. Menurut Eka Pribadi, Ono Sudiana dan H.D. Lukman (1994: 35) bahwa
“Gerakan Roll depan yaitu: posisi
badan membungkuk dengan kedua kaki lurus dan keduan tangan lurus menempel pada
matras, kemudian posisi kepala harus ditekuk kebagian dalam, lalu menjatuhkan
badan dengan pundak dikuti oleh badan dan kedua tangan ditekuk untuk membantu
mengangkat badan dan kedua kaki mengikuti dangan lurus kedepan hingga posisi
duduk”.
1)
Latihan Gerakan Roll
Depan
Gerakan Roll depan (forwardroll)
adalah gerakan mengguling atau menggelinding ke depan membulat. Jadi, dalam
gerakan Roll depan, gerakan tubuh
harus dibulatkan. cara melakukan guling ke depan:
a.
Sikap awal / sempurna
Berdiri
tegak, tumit rapat, pandangan lurus kedepan, kedua lengan lurus, jari-jari
tangan rapat menempel disamping badan, telapak tangan menghadap kedalam, dan badan condong
kedepan, pandangan lurus, kaki ditekuk.
![IMG20150324083042](file:///C:\Users\ACER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
![setengah benar](file:///C:\Users\ACER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg)
Gambar
2.1 Sikap awal
(Sumber:
Foto Pribadi)
b.
Sikap pelaksanaan
kedua tangan diletekan di matras kepala mengadap lutut badan
sedikit dicondongkan, kaki diinjik, sikap
ke dua kaki diluruskan gerakan terakhir badan dicondongkan, dan lutut
dihadapan muka.
![benar](file:///C:\Users\ACER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg)
![IMG20150324082853](file:///C:\Users\ACER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg)
![salah](file:///C:\Users\ACER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg)
Gambar
2.2 Gerakan pelaksanaan
(Sumber:
Foto Pribadi)
c.
Sikap
akhir
Badan menahan
tumpuan kaki, saat melakukan roll depan langsung memeluk kaki, pandangan ke
depan dan kembali posisi awal berdiri tegak kaki rapat, pandangan lurus ke
depan, dan badan tegak.
![benar](file:///C:\Users\ACER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.jpg)
![IMG20150324083042](file:///C:\Users\ACER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.jpg)
Gambar 2.3
Gerakan akhir
(Sumber: Foto Pribadi)
2)
Kesalahan
yang sering dilakukan saat Roll depan
Banyak kesalahan yang dilakukan oleh siswa saat melakukan Roll depan yang menyebabkan gerakan
tersebut kurang sempurna, antara lain:
a.
Kedua
tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu
dekat) dengan ujung kaki.
b.
Tumpuan
salah satu atau kedua tangan kurang kuat sehingga keseimbangan badan kurang
sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
c.
Bahu
tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.
d.
Saat
gerakan berguling ke depan, kedua tangan tidak ikut menolak.
3)
Cara Memberi Bantuan Roll ke Depan
a.
Cara
pertama: Pegang belakang kepala
peserta didik (membantu menekukkan) dan menolak pada kedua lutut.
b.
Cara
kedua: Mendorong pada punggung peserta didik pada saat akan duduk.
c.
Cara
ketiga: Mengangkat panggul dengan menempatkan tangan di sisi kedua paha. Dapat
juga menolong berdiri di sisi peserta didik dengan kedua tangan agak mengangkat
panggul peserta didik dan membawanya ke arah depan pada saat yang sama
memperingatkan peserta didik agar tetap menekuk kepala sedalam-dalamnya.
d.
Cara
keempat: Membantu menekukkan kepala dan menempatkannya di lantai di antara
kedua tangan.
Gambar 2.4 Cara memberikan bantuan latihan roll ke
depan
(Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan)
h.
Manfaat Melakukan Senam
1)
Manfaat fisik
Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat untuk mengembangkan
komponen fisik dan kemampuan gerak. Melalui berbagai kegiatanya, siswa akan
berkembang daya tahan otot, kekuatan, kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan
keseimbangannya. Selain itu, program senam dapat pula menyumbang pengayaan
perbendaharaan gerak pelakunya. Dasar- dasar senam akan sangat baik untuk
mengembangkan pelurusan tubuh, penguasaan dan kesadaran tubuh secara umum,
serta keterampilan- keterampilan senam.
2)
Manfaat mental dan sosial
Ketika mengikuti senam siswa
dituntut untuk berpikir sendiri tentang pengembangan keterampilannya. Untuk itu
siswa harus mampu menggunakan kemampuan berpikirnya secara kreatif melalui
pemecahan- pemecahan masalah gerak. Dengan demikian siswa akan berkembang
kemampuan mentalnya.
Kegunaan senam menurut Agus Margono (2011: 21 ):
a) Untuk dapat memberikan rangsangan yang diperlukan bagi
pertumbuhan badan.
b) Untuk mengembangkan cara bersikap dan bergerak dengan
sewajarnya.
c) Untuk memperbaiki dan mencegah pengaruh buruk di sekolah
misalnya duduk di bangku terlalu lama.
d) Untuk mempertebal perasaan kebanggaan ( dalam perlombaan –
perlombaan antar bangsa).
e) Untuk memupuk keberanian dan kepercayaan diri sendiri.
f) Untuk memupuk rasa tanggungjawab terhadap kesehatan diri sensdiri dan masyarakat.
g) Memupuk kesanggupan untuk bekerjasama, misalnya dalam
melakukan latihan-latihan harus saling membantu.
i.
Hasil Belajar Senam Lantai Roll Depan
Penilaian hasil belajar senam lantai Roll depan siswa didapat
dari berbagai aspek baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor antara lain
adalah:
1). Siswa
dapat melakukan teknik dasar Roll
depan.
2). Siswa dapat
melakukan gerakan Roll depan.
3).
Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan teknik dasar Roll depan
4). Siswa dapat mempraktekkan nilai – nilai
disiplin, keberanian, tanggung jawab dan
kerjasama antar teman dan lainnya
Penilaian hasil belajar senam lantai Roll depan siswa didapat
dari berbagai aspek baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor antara lain
adalah:
1). Siswa
dapat melakukan teknik dasar Roll
depan.
2). Siswa dapat
melakukan gerakan Roll depan.
3).
Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan
teknik dasar Roll
depan
4).
Siswa dapat mempraktekkan nilai – nilai disiplin, keberanian, tanggung jawab
dan kerjasama antar teman dan lainnya
j.
Sarana dan Prasarana Senam Lantai
Ilmizizah
(2009) Sarana dan prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan
kegiatan olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang
berkualitas baik dan memadai dalam artian harus disesuaikan dengan standart
keutuhan ruang perorangan.
Sarana
dan prasarana olahraga adalah daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk
jenis peralatan dan tempat berbentuk bangunan yang digunakan dalam memenuhi
prasaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan program olahraga.
Fungsi
sarana dan prasarana olahraga adalah sebagai pendukung pelaksanan suatu
kegiatan terutama dalam pengajaran olahraga. Manfaat sarana dan prasarana
olahraga adalah dapat meningkatkan kualitas.
Guna
menampung kegiatan olahraga berprestasi maka di perlukan kualitas yang sesuai
dengan syarat dan ketentuan masing-masing cabang olahraga. Dalam cabang
olahraga senam lantai diperlukan matras yang luasnya 12 x 12 m dan dikelilingi
matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
![](file:///C:\Users\ACER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.jpg)
Gambar 2.5 Matras
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan
3.
Media
Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin,
yaitu medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara, atau pengantar. Selain itu, kata media juga berasal
dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar, yaitu
perantara atau sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut HM. Musfiqon (2012: 87),
mendefinisikan bahwa media pembelajaran adalah sebagai alat bantu berupa fisik
maupun non fisik yang sengaja digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa
dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efesien.
Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati
dan Eldarni (2001:4) yaitu: “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, prasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi
proses belajar.
Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari seseorang kepenerima guna membantu merangsang perhatian dan minat
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1) Jenis-jenis
Media Dalam Pembelajaran
Terdapat beberapa jenis
media bantu dalam pembelajaran yang dapat digunakan, antara lain adalah sebagai
berikut:
a) Media Audio Visual gerak, seperti: film bersuara, film pada televisi
b) Media Visual bergerak, seperti: film bisu
c) Media Audio, seperti: radio, telephon
d) Media cetak, seperti: buku
Dari
beberapa pengelompokan diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran:
a) Media
Visual: yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti foto, gambar, poster,
dan kartun.
b) Media Audio: media yang hanya dapat didengar saja, seprti : kaset audio,
mp3, radio.
c) Media Audio Visual: media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti:
film bersuara, video, televisi.
b.
Tujuan dan Manfaaat Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai
alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut :
1)
Mempermudah
proses pembelajaran di kelas.
2)
Meningkatkan
efesiensi proses pembelajaran.
3)
Menjaga
relevansi materi pelajaran dengan tujuan belajar, dan
4)
Membantu
konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran.
c.
Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat
media pembelajaran sebagai alat bantu dalam peoses pembelajaran adalah sebagai
berikut :
1)
Pengajaran
lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2)
Bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih difahami siswa,
serta memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran yang baik.
3)
Metode
pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata lisan guru, siswa tidak bosan, dan guru tidak kehabisan
tenaga.
4)
Siswa
lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan
penjelasan dari guru saja, tetapi juga aktvitas lain yang dilakukan seperti:
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
4.
Pengertian Media Audio
Media
Audio merupakan suatu media untuk
menyampaikan pesan dari pengirim kepenerima pesan yang melalui indra
pendengaran. Agar media tersebut benar-benar dapat membawakan pesan yang mudah
diterima oleh pendengar harus digunakan bahasa Audio. Secara sederhana bahasa Audio
adalah bahasa yang memadukan elemen-elemen suara, bunyi dan musik, yang mengandung
nilai abstrak, misalnya: bahasa puitis, musik yang agung, suara yang merdu, dan
lain-lain. ( Anitah, 2012: 37 ).
a.
Kelebihan
Media Audio
1) Harga murah dan variasi program lebih
banyak dari pada TV.
2) Sifatnya mudah untuk dipendahkan.
3) Dapat digunakan bersama-sama dengan alat
perekam radio, sehingga dapat diulang atau di putar kembali.
b.
Kekurangan
media Audio
1) Memerlukan suatu pemusatan pengertian
pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus
didapat dengan cara belajar yang khusus.
2)
Media
ini akan hanya mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai
kemampuan dalam berfikir abstrak.
3)
Penampilan
melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus
disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada siperima.
5.
Pengertian Media Visual
Media
berbasis visual ( image atau
perumpamaan ) memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media Visual dapat mempelancar pemahaman dan
memperkuat ingatan. Visual dapat pula
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, Visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa
harus berinteraksi dengan Visual (image)
itu untuk menyakinkan terjadinya proses informasi.
a.
Kelebihan Media Visual
1) Repeatable, dapat dibaca berkali-kali
dengan menyimpannya atau mengelipingnya.
2) Analisa lebih tajam, dapat membuat orang
benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat
membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
3) Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman
yang dimiliki oleh peserta didik.
4) Media Visual memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan sekitarnya.
b. Kekurangan media Visual
1) Lambat dan kurang praktis
2) Tidak adanya Audio, media Visual hanya
berbentuk tulisan tentu tidak dapat di dengar. Sehingga kurang mendetail materi
yang disampaikan.
3) Visual
yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan Visual berupa gambar yang mewakili isi
berita.
4) Biaya produksi cukup mahal karena media
cetak harus menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh
masyarakat.
6.
Pengertian Media Audio
Visual
Media
Audio Visual merupakan kombinasi Audio dan Visual atau bisa disebut media pandang-dengar (Hamdani, 2011: 249).
Sedangkan menurut Sanjaya (2010: 172) “Media Audio Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide,
suara, dan sebagainya. Sedangkan menurut Rohani (2014: 97) “Media Audio Visual adalah media instruksional
modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi), meliputi media yang dapat dilihat, dan di dengar.
Dengan
alat bantu Audio Visual akan memberi
kemudahan siswa untuk melakukan gerakan Roll depan atau berguling.
Pembalajaran Roll depan dengan pemanfaat alat bantu Audio Visual merupakan salah satu cara untuk memberi kemudahan
siswa dalam melakukan gerakan Roll depan. Hampir sebagian besar siswa
mengalami kesulitan untuk membuat gerakan Roll depan dengan guru hanyamenjelaskansaja.
Dengan pemanfaatan alat bantu Audio Visual akan memberi kemudahan untuk melakukan gerakan Roll depan. Soedarminto (1993: 79) menyatakan, “Kecepatan gerak dan gesekan
suatu benda dipengaruhi oleh bidang permukaan”. Hal ini artinya, bidang matras
yang diletakkan secara rapi akan dapat menjadikan gerakan Roll depan lebih mudah dan cepat saatmenggulingkanbadan
di matras, dengan sambil memandang video roll depan .
Dari pendapat di atas penulis simpulkan bahwa
media Audio Visual adalah media
kombinasi antara Audio dan Visual yang dikombinasikan dengan kaset Audio yang kombinasi antara Audio dan Visual adalah Media
kombinasi anatara Audio dan Visual yang dikombinasikan dengan kaset Audio yang mempunyai unsur suara dan
gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide
suara dan sebagainya.
a.
Beberapa
manfaat media bantu Audio Visual adalah :
1) Membantu memberikan konsep pertama atau
kesan yang benar
2) Mendorong minat
3) Meningkatkan pengertian yang lebih baik
4) Melengkapi sumber belajar yang baik
5) Menambah variasi metode mengajar
6) Menghemat waktu
7) Meningkatkan keingintahuan
8) Cenderung mengurangi ucapan dan
pengulangan kata yang tidak perlu
9) Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih
lama
10) Dapat memberikan konsep baru dari
sesuatu diluar pengalaman biasa.
b.
Karakteristik Media Audio Visual
Teknologi Audio
Visual cara untuk mengasilkan atau menyampaikan materi yaitu dengan
menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan Audio Visual. Pengajaran melalui Audio Visual jelas bercirikan pemakaian
perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, dan
proyektor Visual yang lebar.
Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi media Audio Visual adalah sebagai berikut :
1)
Mereka
biasanya bersifat linier.
2)
Mereka
biasanya menyajikan Visual yang
dinamis.
3)
Mereka
digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pembuatnya.
Video
juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pembelajar, dan setiap
ranah: kognitif, afektif, psikomotorik. Pada ranah kognitif, pembelajar bisa
mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu dan rekaman
aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di sini
mampu membuat karakter berasa lebih hidup. Selain itu menonton video, setelah
atau sebelum membaca, dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ajar.
Pada
ranah afektif, video dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan
penyikapan dari pembelajaran yang efektif. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari
potensi emosional impact yang dimiliki oleh video, di mana ia mampu
secara langsung membentuk sisi penyikapan personal dan sosial siswa. Membuat
mereka tertawa terbahak-bahak (atau hanya tersenyum) karena gembira, atau
sebaliknya menangis berurai air mata karena sedih. Dan lebih dari itu,
menggiring mereka pada penyikapan seperti menolak ketidakadilan, atau
sebaliknya pemihakan kepada yang tertindas.
Pada ranah psikomotorik, video memiliki keunggulan
dalam memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja. Misalnya dalam
mendemons-trasikan bagaimana tatacara merangkai bunga, membuat origami pada
anak-anak TK, atau memasak pada pelajaran tataboga dan lain sebagainya. Semua
itu akan terasa lebih simpel, mendetail, dan bisa diulang-ulang. Video
pembelajaran yang merekam kegiatan motorik siswa juga memberikan kesempatan
pada mereka untuk mengamati dan mengevaluasi kerja praktikum mereka, baik secara
pribadi maupun feedback dari
teman-temannya. Lebih dari itu, manfaat dan karakteristik lain dari media video
atau film dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran, di
antaranya adalah Munadi dalam saiful amien.
1) Mengatasi
jarak dan waktu.
2)
Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu
secara realistis dalam waktu yang singkat.
3)
Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke
negara lainnya, dan dari masa yang satu ke masa yang lain.
4)
Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan
5)
Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.
6)
Megembangkan pikiran dan pendapat para siswa.
7)
Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan
penjelasan. yang lebih realistis.
8)
Mampu berperan sebagai media utama untuk
mendokumentasikan realitas sosial yang akan dibedah di dalam kelas.
Komentar
Posting Komentar