Ikrar seorang Muslim

Oleh: Sapri
Salah satu bacaan penting dalam shalat adalah surat Al-Fatihah. Sekurang-kurangnya 17 kali, kita ummat Islam membacanya setiap hari. Semua ayatnya penting, tapi di antara kalimat yang akan kita bahas pada kesempatan ini adalah ayat 5:
 إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya Engkaulah, kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. QS.  Alfatihah:5

Nah, Lagi-lagi kita ikrar kepada Allah untuk beribadah hanya kepadaNya. Seluruh hidup kita ini. kita baktikan hanya kepada Allah. Janji kita ini senada dengan tujuan penciptaan manusia. Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. QS.  Adh-Dhariyat: 56

Yang paling penting dari itu semua adalah, bagaimana kita membuktikan janji-janji yang selalu kita ucapkan dan kita ulang-ulangi setiap hari itu?  Kita khawatir jika nanti apa yang kita ucapkan, dengan kenyataannya sungguh jauh berbeda, bila demikian apa bedanya kita dengan orang-orang munafiq? 
Berdasarkan hadits Rasulullah SAW , bahwa tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga, jika bicara bohong, jika bersumpah khianat, dan jika berjanji mengingkari. Begitulah rambu-rambu yang disampaikan Rasulullah SAW. 
 menciptakan dunia beserta isinya tentu mempunyai tujuan. Tidak ada yang sia-sia dan tidak ada yang tidak berguna. Allah swt berfirman

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

Apakah kamu mengira bahwa kami menciptakan kalian sia-sia dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?, Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya, Tiada Tuhan selain Dia, yang mempunyai arsy yang mulia. (QS. Al-Mukminun 115-116)

Setelah kita memahami bahwa hidup ini sepenuhnya adalah untuk ber ibadah kepada Allah SWT, maka kita harus juga mengerti apa arti kedudukan dunia ini, dimana kita hidup di dalamnya. Allah ! menjelaskan dalam firmanNya:

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ .وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Dan tidaklah kehidupan dunia ini, melainkan main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahami. (QS. Al-An’am 32).

Ayat ini memberikan informasi kepada kita bahwa ada kehidupan yang lebih baik dari pada kehidupan dunia sekarang ini. Itulah kehidupan akhirat. Di sanalah hakekat kehidupan yang sebenarnya. Karenanya kita harus menyikapi kehidupan dunia ini, sebagai tempat untuk investasi atau menabung. Di dunia ini kita menanam, sedangkan buahnya nanti kita nikmati di akhirat, Karena dunia ini tempat kita bertanam, maka kita harus kerja keras semasa masih diberikan kehidupan oleh Allah. 
Adapun mereka yang tidak memahami hidup atau arti hidup di dunia ini,  mereka hanya sekedar untuk makan dan bersenang-senang saja. Mereka mengira bahwa dunia ini satu-satunya kehidupan. Mereka tidak mempunyai harapan kecuali balasan di dunia ini. Jika mereka berbuat baik, mereka mengharapkan imbalan di dunia saja. Itulah sebabnya kematian bagi mereka adalah akhir segala-galanya. Allah swt berfirman;

وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا .وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

Dan mereka berkata: kehidupan dunia ini tidak lain kecuali kehidupan di dunia saja, kita mati dan hidup, dan tidak ada yang bisa membinasakan kita kecuali waktu, dan mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, Mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (QS. Al-Jatsiyah 24).

Karena pandangan mereka tentang kehidupan dunia seperti itu, maka semasa hidupnya hanya dipakai untuk mengejar kesenangan hidupnya saja. Kesenangan menjadi tujuan hidupnya. Hura-hura menjadi ideologinya. Allah menggambarkan kehidupan mereka dalam firmannya:

 وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ

Dan orang-orang kafir bersenang-senang dan makan bagaikan makannya binatang ternak. Dan Nerakalah tempat tinggal mereka. (QS. Muhammad 12)

Selain itu kita harus mengerti dan harus  memahami arti dan posisi kehidupan dunia ini, kitapun harus selalu ingat kematian. Karena kematian itu sebuah kepastian. Setiap yang hidup pasti akan mengalami mati. Itulah sebabnya kita tak perlu takut mati, yang perlu kita takuti adalah kehidupan setelah kematian
Firman Allah:

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Semua yang ada di bumi ini akan binasa. Dan tetap kekal Dzat TuhanMu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Ar-Rahman: 26-27
Jika kita sudah tahu tujuan hidup ini, dan memahami arti serta posisi kehidupan dunia ini, serta tahu dan meyakini pula kepastian akan kematian, maka tidak ada jalan yang lain kecuali pasrahkan diri kita kepada  Allah swt. Kita harus siap diatur dan mentaati seluruh peraturan Allah tanpa memilih-milih. Nah Kita berjalan di atas sebuah kepastian yang nyata, yaitu jalan keselamatan dunia dan akhirat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas XI Bab 2 Hidup Nyaman dengan Perilaku Jujur

Tari Lenggang Patah Sembilan: Tari Klasik Kesultanan Serdang di Sumatra Utara

Metode dan Teknik Pembelajaran diposkan oleh Sapri